Cerita Pilu Remaja Bandung Dikurung 7 Tahun di Kamar Sempit

Jam : 16:41 | oleh -226 Dilihat

Bandung, (ToeNTAS.Com),-  Aat Nurjaman (35) dan Ratnasari (38) pasrah menerima kondisi anaknya, Yusuf (14), yang mengalami gangguan jiwa sejak usia 3 tahun. Beragam pengobatan sudah dilakoni remaja tersebut, namun tak kunjung membuahkan hasil. Kini Yusuf terpaksa dikurung di kamar sempit berterali besi lantaran kerap ngamuk.

Sewaktu usia 2,5 tahun, Yusuf diboyong ke Rumah Sakit Kebon Jati, Kota Bandung, lantaran mengalami kejang. Sempat sadar dari koma selama 1,5 bulan, keanehan kepribadian Yusuf muncul. Yusuf menjadi agresif dan kerap mengamuk.

Menyadari adanya perubahan perilaku putra sulung dari dua bersaudara itu, Ratna dan Aat membawa Yusuf berobat ke Graha Atma di Jalan Riau, Kota Bandung. “Pas dibawa ke Graha Atma, kata dokter di sana dirujuk ke dokter saraf Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung saja,” kata Ratna kepada detikcom di rumahnya blok Pareman, RT01 RW04, Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Kamis (11/5/2017).

Saat berobat di RSHS Bandung, dokter saraf kesulitan menganalisis penyakit yang dialami Yusuf. Ratna semakin kebingungan dengan situasi tersebut. Tak lama berselang, ada beberapa orang dari Yayasan Kita yang menawarkan bantuan untuk mengobati penyakit Yusuf. Mereka menyarankan membawa Yusuf menjalani terapi kejiwaan.

Namun, lagi-lagi upaya itu tidak membuahkan hasil. Akhirnya, berkat saran dari pihak Yayasan Kita, Yusuf di bawa ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Lembang. Selama 15 hari Yusuf dirawat dengan kondisi tangan dan kaki terikat.

“Selama dirawat di RSJ Cisarua, saya enggak tenang di rumah. Soalnya kasihan anak saya diikat. Badannya makin kurus. Jadi saya memutuskan dibawa pulang saja ke rumah,” ungkap dia.

Serangkaian pengobatan yang sudah dijalani, Ratna dan Aat memilih menghentikan pengobatan di usia Yusuf menginjak 6 tahun. Selama berada di rumah, Yusuf kerap mengamuk kepada orang-orang di sekitarnya.

“Karena sering ngamuk, terpaksa saya dan bapaknya ngurung anak di kamar pakai terali besi di usia tujuh tahun. Soalnya takutnya ngamuk ke orang lain atau melukai diri sendiri,” ucap Ratna.

Semenjak itu Yusuf menghuni sebuah kamar berukuran 2 x 2 meter. Dalam kamar itu terdapat kasur tipis beralaskan karpet hitam. Kamar itu menjadi tempatnya melewati hari.

Namun, saat mandi hingga buang air, Yusuf digiring keluar kamar dengan pengawalan Ratna dan Aat yang selama ini bekerja kuli bangunan. Saat tidur di malam hari, Yusuf akan berpindah tempat ke kamar di sampingnya yang juga tertutup terali besi.

“Jadi kalau tidur pindah ke kamar sebelahnya. Kalau kamar yang satu lagi mah khusus makan dan main. Kasihan kalau di satu tempat mah,” tutur Ratna yang kesehariannya ibu rumah tangga.
(bbn/bbn)