Rektor UNINDRA Prof. DR. H. Sumaryoto : UNINDRA Raih Juara 2 Program Studi Matematika

Jam : 01:52 | oleh -206 Dilihat

Di tengah persaingan dunia pendidikan di Indonesia yang mekar bagaikan bunga di musim hujan, Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA) hadir memberikan kehangatan bak secangkir kopi panas dan sepiring gorengan ubi. Yupz, UNINDRA sejak didirikannya 13 tahun yang lalu senantiasa mengedepankan pendidikan dengan biaya kuliah yang terjangkau alias murah hingga jangan kaget lagi apabila para mahasiswanya berasal dari banyak golongan karena UNINDRA merangkul seluruh lapisan masyarakat.

Rector Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA) Prof. DR. H. Sumaryoto mengatakan kepada wartawan Toentas, para mahasiswa itu berasal dari banyak golongan. Bahkan ada satpam hingga anak tukang masak. Yang makin menarik biaya per semester para mahasiswa Unindra Rp 900 ribu dan tidak akan naik selama menempuh pendidikan.

“ Bila dihitung sejak masuk hingga memperoleh sarjana, seorang mahasiswa hanya mengeluarkan dana maksimal Rp 10 juta. Untuk ukuran Jakarta, uang kuliah ini dibilang sangat murah,” katanya.

Prof. DR. H. Sumaryoto menilai bahwa standar pendidikan perguruan tinggi memang sudah selayaknya murah namun bukan murahan. Konsep itu betul-betul terapkan di UNINDRA yang dipimpinnya. Konsep pendidikan yang mengantarkan UNINDRA seperti sekarang, yang telah mengantarkan puluhan ribu generasi muda meraih gelar sarjana bermutu dengan dana terjangkau.

“ Semua operasional di kampus kami berasal dari mahasiswa, baik untuk gedung sampai pembayaran dosen. Faktanya bias berjalan dengan baik,” ujarnya.

Faktanya, lulusan UNINDRA mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya seperti ITB dan universitas lain. Nah, barangkali karena itu pula UNINDRA sampai kini tidak pernah kekurangan mahasiswa. Bahkan di saat sejumlah perguruan tinggi swasta harus gulung tikar, UNINDRA menolak mahasiswa.

“ dari jumlah mahasiswa yang pada awalnya hanya berjumlah di bawah 5000 mahasiswa, kini telah mencapai lebih dari 34.000 mahasiswa. Tentu jumlah ini patut kita syukuri, artinya banyak orang yang percaya untuk menempuh pendidikan di UNINDRA,” tukasnya di ruangan kerjanya di campus UNINDRA, Minggu (17/12) kemarin.

Selain peningkatan jumlah mahasiswa, lanjut Sumaryoto, dalam prestasi akademik baru-baru ini telah menduduki peringkat kedua pada kompetisi Kalkulus Cup. UNINDRA di bawah ITB yang meraih juara pertama, sedangkan peringkat ketiga diraih oleh UGM dan peringkat keempat diduduki oleh Universitas Indonesia.

Kepada wartawan ToenTAS, Prof. DR. H. Sumaryoto mengukapkan bahwa dirinya sangat bangga. Karena prestasi tersebut tentu membuat kita bangga. UNINDRA satu-satunya universitas swasta yang berhasil meraih peringkat diantara universitas negeri lainnya.

“ Ini suatu bukti walaupun UNINDRA kuliah dengan dana terjangkau tapi dalam proses belajar mengajar kita bias membuktikan bahwa kita juga bias sejajar dengan perguruan tinggi negeri,” paparnya lagi.

Lebih lanjut Prof. DR. H. Sumaryoto menjelaskan, selain prestasi tersebut kami secara external juga bekerja sama dengan LBH Semarang, Jawa Tengah, guna memperjuangkan hutan lindung di Kebumen Selatan dan ini adalah bukti UNINDRA perduli dengan masyarakat.

Bukan hanya itu saja, UNINDRA terus menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam membangun sumber daya insane yang professional, kreatif dan memiliki integritas.

Sementara itum Prof. DR. H. Sumaryoto menambahkan, pentingnya pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral (pendidikan akhlaq) yang bertujuan untuk membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baikm warga masyarakat yang baik dan warga Negara yang baik.

“ Jadi pendidikan karakter juga sangat penting agar bangsa Indonesia tidak terpuruj di mata dunia. Saya harapkan mahasiwa UNINDRA berkarakter baik agar dapat menjaga nama baik almamater,” tandasnya seraya menutup pembicaraan dengan ToeNTAS. (inge),-