Kinerja Pokja ULP Pandeglang Diduga Penuh Rekayasa

Jam : 05:39 | oleh -119 Dilihat

Pandeglang, ToeNTAS.com,- Kelompok kerja (Pokja) pada Unit Layanan Pengadaan (ULP) barang dan jasa Kabupaten Pandeglang dalam melakukan tugasnya menyeleksi perusahaan peserta lelang diduga penuh rekayasa. Demikian dikatakan seorang pengusaha, Bobi asal Kabupaten Pandeglang pada Toentas.com Rabu (6/6).

Bobi menilai pokja selaku panitia lelang dalam melaksanakan tugasnya tidak profesional. Karena kata Dia, dirinya banyak menemukan kejanggalan pada proses seleksi perusahaan pemenang lelang. Bahkan Direktur CV Bimo Putera ini pun kembali menuding pokja telah banyak melanggar etika selaku panitia lelang.

“Kejanggalan yang saya ketahui pada proses lelang di pandeglang adalah, tidak konsistennya panitia dalam melakukan tugasnya. Seperti yang terjadi pada proses lelang proyek rehabilitasi irigasi. Dimana pada paket irigasi Cibatu Karut yang berlokasi di Kecamatan Banjar, panitia menyeleksi perusahaan pemenang dengan nilai penawaran terendah yakni diangka delapan puluh empat persen dari nilai Harga Penawaran sendiri. Sementara harga penawaran sembilan puluh persen tidak dievaluasi panitia. Padahal jika dilihat dari aturan perusahaan yang menawar dengan angka dibawah sembilan puluh persen haruslah menyertakan harga survei satuan barang. Pertanyaannya apakah harga survey satuan barang bisa real dilapangan…? Ini yang semestinya menjadi pertimbangan panitia. Tapi itu terkesan diabaikan. Jadi sangat wajar ketika hasil pekerjaannya tidak memiliki mutu dan kualitas dan itu akibat melaksanakan pekerjaan dengan nilai proyek terendah”, ujar Bobi

Disisi lain masih kata Bobi pada praktenya panitia lelang juga tidak konsisten dalam tugasnya. Karena menurutnya ditemukan penilaian atau penyeleksian yang berbeda pada paket kegiatan irigasi lainnya. Dimana pada paket irigasi tersebut terbalik. Yang menjadi pemenang adalah perusahaan yang menawar diangka sembilan puluh persen dan yang perusahaan menawar diangka terendah oleh panitia tidak dievaluasi.

“Dari bukti tersebut jelas kalau panitia lelang di pandeglang seakan menyeleksi perusahaan untuk jadi pemenang adalah menunggu pesanan”, tandasnya.

Menyoal pesanan proyek lanjut dia, bukanlah rahasia umum di wilayah Kabupaten Pandeglang. Karena rumor adanya koordinator proyek sudah dari tahun ke tahun pandeglang selalu heboh soal itu.

“Tahun ini pun sama soal adanya koordinator proyek dengan dugaan setoran mulai marak kembali di pandeglang. Dampaknya tidak sedikit pengusaha pandeglang yang kecewa atas hal tersebut”, jelasnya

Sementara Ketua Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Pandeglang, H Nunung Fauzi ketika dikonfirmasi tidak dapat menjelaskan lebih detail. Dirinya hanya meminta kepada pengusaha yang ikut menjadi peserta lelang dan belum menang agar bersabar.

“Mungkin perusahaan yang belum menang di tender masih ada kekurangan setelah diperiksa panitia. Tapi kendati pun demikian saya meminta untuk bersabar karena mungkin belum dinasibkan menjadi pemenang”, imbuh Nunung

Disoal terkait rumornya ada oknum koordinator proyek yang diduga bermain mata dengan pihak ULP…? Nunung tidak bisa berkomentar hanya memberikan senyuman kepada Toentas.com (Dhank/AR)