LSI Denny JA: Jokowi-Ma’ruf Unggul di Usia 30 Tahun ke Atas, Prabowo-Sandi di Usia Muda

Jam : 15:58 | oleh -112 Dilihat

JAKARTA, ToeNTAS.com,- Elektabilitas pasangan capres cawapres nomor urut 01 Joko Widodo- Ma’ruf Amin unggul di kalangan 30 tahun ke atas. Hal itu tercermin dalam survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dirilis ke publik, Selasa (2/4/2019).

“Di kalangan berusia 19 tahun dan pemilih pemula dengan basis responden 4 persen, yang pilih Jokowi-Ma’ruf sekitar 43,1 persen hingga 49,5 persen. Sementara, yang memilih Prabowo-Sandiaga sekitar 50,5 persen hingga 56,9 persen,” ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa. Selisih elektabilitas semakin ketat ketika survei beranjak di kalangan responden berusia 20-29 tahun.

Dengan basis responden sebesar 16,7 persen, sekitar 48,3 persen hingga 54,7 persen memilih Jokowi- Ma’ruf. Sementara, sekitar 45,3 persen hingga 51,7 persen memilih Prabowo-Sandiaga. Keadaan berbalik ketika survei mensasar responden berusia 30-39 tahun. Berbasis responden sebesar 24,1 persen, sekitar 56,3 persen hingga 62,7 persen memilih Jokowi- Ma’ruf.

Sementara, sekitar 37,3 persen hingga 43,7 persen memilih Prabowo-Sandiaga. Selisih elektabilitas mencapai puncak ketika survei mensasar responden berusia 40-49 tahun ke atas. “Di kalangan usia 40-49 tahun dengan basis responden 25,9 persen, yang memilih Jokowi- Ma’ruf sekitar 59,3 persen hingga 65,7 persen. Sementara yang memilih Prabowo-Sandiaga sekitar 34,3 persen hingga 40,7 persen,” ujar Ardian.

“Jadi, semakin usia tua, semakin unggul pasangan 01 dibandingkan 02, selisih elektabilitasnya semakin lebar,” lanjut dia. LSI Denny JA sengaja menampilkan hasil survei mengenai elektabilitas kedua pasang kandidat menggunakan model rentang. Tampilan demikian, papar Ardian, merupakan hasil perhitungan angka elektabilitas masing-masing kandidat, margin of error serta asumsi golput yang terjadi secara proporsional.

“Kalkulasi model seperti ini kami lakukan karena pilpres tinggal 16 hari lagi. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah proyeksi elektabilitas dengan mempertimbangkan angka margin of error survei dan asumsi golput,” ujar Ardian.

Pengumpulan data survei dilakukan dari 18 hingga 26 Maret 2019. Survei yang dilakukan terhadap 1.200 responden ini menggunakan metode multistage random sampling. Adapun margin of error survei sebesar kurang lebih 2,8 persen. Responden diberikan kuisioner serta melakukan tatap muka terhadap petugas survei. (k.c/K)