Korban Mutilasi di Banyumas Diduga PNS Kemenag Bandung

Jam : 08:07 | oleh -94 Dilihat

 ToeNTAS.com,- Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung, KW (51) diduga menjadi korban mutilasi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Polres Banyumas masih menyelidiki temuan potongan tubuh dengan kondisi terbakar diduga korban pembunuhan itu.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Bandung, Yusuf membenarkan informasi korban mutilasi tersebut merupakan PNS di lembaganya.

“Saya dapat dari laporannya Kasubbag TU,” kata Yusuf di Bandung, Jumat (12/7).

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Kota Bandung, Mimin Sutisna menuturkan pihaknya belum bisa menyatakan bahwa korban mutilasi tersebut merupakan pegawai di Kemenag Kota Bandung

Meski begitu untuk memastikan apakah korban mutilasi di Kabupaten Banyumas itu benar KW atau bukan, pihak keluarga akan melakukan tes DNA. Uji DNA tersebut akan dilakukan oleh petugas Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.

“Pada intinya kami juga belum 100 persen mengiyakan. Karena kepastian hukum belum menerima. Ini berdasarkan berita dari media sedang ditampung,” kata Mimin.

Mimin menjelaskan ciri-ciri yang menguatkan bahwa korban merupakan karyawan Kemenag Bandung berdasarkan keterangan dari pihak keluarga korban. Menurut suaminya, KW pergi sejak Minggu (7/11) lalu membawa sebuah mobil.

“Terakhir kerja juga hari Jumat minggu kemarin. Lalu Senin tidak ada, suaminya juga sampai mencari-cari,” ujarnya.

Polres Banyumas terus melakukan penyelidikan atas temuan potongan tubuh terbakar di kolong saluran air Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Banyumas, sejak Senin (8/7) petang.

Polres Banyumas dibantu warga dan polisi kehutanan, kembali menyisir lokasi kejadian untuk menemukan potongan tubuh lainnya. Polres Banyumas juga berkoordinasi dengan Polres Banjarnegara serta meminta bantuan Mabes Polri.

Setelah penyelidikan selama empat hari, polisi berhasil meringkus pelaku, di Purwokerto, Kamis (11/7) malam.

Informasi dihimpun pelaku diketahui berinisial DP dan merupakan residivis. Sementara ini diduga motif DP menghabisi korban karena hubungan asmara dan mengambil barang berharga seperti mobil milik korban. (cnni.c/D)