Penunjukan Menag Fachrul Razi Tuai Kontroversi, PDIP: Jokowi Punya Pijakan

Jam : 06:55 | oleh -81 Dilihat

Jakarta, ToeNTAS.com,-  Penunjukan Jenderal (Purn) Fachrul Razi sebagai Menteri Agama menuai kontroversi dari sejumlah pihak. PDIP yakin Jokowi punya pijakan dalam mengambil keputusan.

“Kalau kita lihat Pak Jokowi kan juga mengambil sebuah pembelajaran dari pemerintahan-pemerintahan sebelumnya. Sama dengan Ibu Megawati Seokarnoputri, ketika belum jadi presiden kita belum pernah punya pengalaman di dalam pemerintahan maka Ibu Mega juga belajar dari menteri-menteri zaman Pak Harto untuk membuat proses kesinambungan itu,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).

“Pak Jokowi tentu punya alasan dan alasan itu yang menjadi pijakan bagi Pak Jokowi di dalam mengambil keputusan,” imbuh dia.

Hasto menyebut Jokowi terus mendengarkan aspirasi yang berkembang. Dia mengatakan Jokowi bakal menjadikan aspirasi NU sebagai masukan.

“Tentu saja sebagai seorang pemimpin yang terus mendengarkan, apa lagi ini dari kalangan Nahdlatul Ulama, beliau menjadi bagian dari itu. Tentu saja apa yang disampaikan oleh Nahdlatul Ulama ini juga menjadi masukan bagi Pak Jokowi,” sebut dia.

Hasto kemudian menjawab pertanyaan soal Menteri Agama yang biasanya dijabat kalangan NU. Menurut Hasto, jangan ada lagi dikotomi sipil dan militer.

“Sebelum-sebelumnya pernah dilakukan. Kita tidak melakukan dikotomi antara militer dan sipil. Semua itu di dalam membangun akhlak bangsa ini bagaimana. Kami PDI Perjuangan terlebih sangat menyadari peran NU yang begitu besar, maka mengapa kami juga ikut memperjuangkan hari santri 22 Oktober 1945,” kata Hasto.

“Apa yang disuarakan oleh NU didengarkan oleh PDI Perjuangan dan juga kami sampaikan kepada Bapak Presiden,” imbuh dia.

Sebelumnya, Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU KH Robikin Emhas mengklaim para kiai dari berbagai daerah memprotes Menteri Agama Fachrul Razi pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi). PBNU mengatakan penunjukan Fachrul Razi ini menuai kekecewaan dari kiai-kiai.

“Namun para kiai tak habis mengerti terhadap pilihan yang ada,” ujar Robikin dalam keterangan tertulis.

Fachrul Razi membantah ada protes itu. Fachrul beranggapan reaksi yang sebenarnya terjadi bukanlah protes, melainkan sekadar pertanyaan. Penjelasan tentu saja bisa diberikan kepada pihak yang bertanya. Dia juga tidak melihat adanya penolakan terhadap dirinya untuk duduk di kursi Menag.

Dia yakin semua kiai punya visi yang sama dengannya, yakni membangun umat dan bangsa. Dia menyebut semua kiai sebagai sahabatnya.

“Semua kiai-kiai itu sahabat saya dan sama-sama misinya, sama-sama bagaimana membangun bangsa yang lebih baik, membangun umat yang baik. Jadi nggak mungkin ada penolakan lah,” kata Fachrul. (det.c/Y)