Cara Mengasuh Anak Dengan Penuh Kasih Sayang

Jam : 01:37 | oleh -87 Dilihat

ToeNTAS.com,- Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa di dalam suatu keluarga anak-anaknya  sangat baik, sedangkan di keluarga lainnya, anak-anaknya nakal? Bila berbicara tentang mengasuh anak, aspek penting untuk orang tua adalah “mengajar dengan memberi contoh”. Namun pada kenyataannya, mengajar dengan memberi contoh bukanlah satu-satunya yang harus dilakukan dalam mengasuh anak.

Saya teringat film drama di TV dengan adegan seorang ibu sedang menjenguk anaknya di penjara. Dengan air mata berlinang, ibu bertanya,”Mengapa anakku menjadi seorang penjahat? Aku merawat dan mengasihimu dengan segenap hati, dan memberikan apapun yang kamu mau.. Mengapa semua ini terjadi?” Ini adalah adegan paling menyentuh hatiku.

Orang tua tentu mengasuh anak dengan penuh kasih sayang. Namun mengasuh anak hanya dengan memberi teladan saja tidak cukup untuk mempengaruhi anak menjadi orang yang baik dan penyayang.  Setiap anak memiliki kepribadian yang berbeda. Beberapa anak merespon positif apa yang mereka lihat dan mereka mencoba menirunya. Namun sayangnya sebagian anak merespon kasih sayang dengan cara yang berbeda. Mereka terus kekanak-kanakan dan akhirnya tumbuh menjadi egois dan nakal.

Pembentukan karakter

Sebagai orang tua, kita jangan berasumsi bahwa anak yang dibesarkan dalam keluarga yang penuh kasih sayang pasti secara alami menjadi anak yang baik dan penuh kasih sayang pula. Jangan pula menganggap pembentukan karakter adalah tugas sekolah ataupun pemimpin agama. Kita sebagai orang tua harus mengasuh anak-anak kita dengan baik, melatih dan membimbing mereka.

Mengasuh anak dengan penuh cinta kasih
  • Cinta dan kasih sayang yang kita berikan kepada anak-anak kita harus diimbangi dengan ketegasan dan kedisiplinan. Bila tidak, resikonya anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang egois dan keras kepala atau bandel. Mengasuh anak dengan kasih sayang bukan berarti memberikan apapun yang anak kehendaki.
  • Luapan cinta kasih orang tua kepada anak-anak, sering membuat mereka merasa pusat tumpuan kasih sayang orang tuanya. Mereka menerima kasih sayang, Ajarkan anak bahwa kita harus lebih banyak memberi daripada menerima. Biasakan agar mereka saling berbagi, misalnya berbagi makanan dengan saudaranya atau berbagi mainan.
  • Sikap Anda harus konsisten dalam merespon perilaku mereka. Misalnya, bila anak Anda merampas mainan milik teman atau saudaranya, jangan dibiarkan karena Anda lelah. Nantinya anak Anda akan bingung mana yang baik dan mana yang tidak baik.  
  • Jadilah teladan yang baik. Bersikaplah ramah, lembut, dan selalu membantu orang lain.
  • Jangan pernah lupa untuk mengajar dan menanamkan ajaran agama di dalam hati anak-anak Anda, karena agama apapun yang baik selalu mengajarkan kasih sayang dan welas asih kepada sesama.

Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat. (id.tap.c/Sar)