Jakarta, ToeNTAS.com,- Dedi Setiawan tewas dengan luka tembak di punggung kanan. Dia ditembak polisi karena berusaha melarikan diri setelah berupaya mengancam petugas patroli.
Peristiwa itu berawal pada pukul 05.00 WIB, Jumat (25/8), ketika 2 polisi yaitu Bripka Dwi Kartika dan Bripka Nila Achmad melihat 3 orang yang mencurigakan di Jalan Sunter, Kemayoran, Jakarta Pusat. Tiga orang itu tampak mengendarai 2 sepeda motor. Ketika polisi berusaha menghentikan ketiganya, 3 orang itu malah tancap gas dan berpencar.
“Ternyata tanpa diduga salah satu pelaku mencabut senjata api dan menodongkan pada petugas. Menyadari hal tersebut, petugas menembakkan tembakan peringatan sebanyak 3 kali pada pelaku,” ujar Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Suyudi Ario Seto di Mapolres Jakarta Pusat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (25/8/2017).
Karena tembakan peringatan tak digubris, polisi pun mengarahkan tembakan pada kedua pelaku. Sepeda motor mereka pun oleng dan menabrak pot bunga dan gerobak.
“Pelaku bernama Dedi Setiawan terkena luka tembak di punggung kanan dan pelaku bernama Fauzi Mahardika terkena luka tembak di punggung kiri,” tuturnya.
Kedua pelaku langsung dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk mendapat perawatan. Namun, pelaku Dedi nyawanya tidak dapat ditolong dan meninggal di RS Polri.
“Pelaku bernama Dedi Setiawan nyawanya tidak tertolong setelah mendapat penanganan di RS Polri,” ucap Suyudi.
Dalam kejadian tersebut, polisi mengamankan sepucuk senjata api revolver dan 5 butir peluru aktif, kunci letter T, 2 buah telepon genggam dan sebuah motor. (det.c/anwar)