Jakarta, (ToeNTAS.com) – Jumlah rumah rusak akibat gempa bumi, hingga sore tadi, telah terdata sebanyak 490 unit.
Jumlah rumah rusak berat berada di Kecamatan Cilograng, mencapai 42 unit. Lalu di Kecamatan Bayah berjumlah 23 unit.
“Kerusakan rumah, belum termasuk sekolah. Pertama kita selamatkan jiwanya dulu, sekarang kita berikan bantuan logistik,” kata Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Selasa (23/01/2018).
Dapur umum pun telah didirikan Pemkab Lebak. Tujuannya, untuk menyediakan kebutuhan makanan dan minuman bagi korban gempa bumi berkekuatan 6,1 SR.
“Dapur umum di tiap titik sulit, kita sebar, karena di setiap desa dan kecamatan, kita juga punya relawan Lebak tangguh. Pengungsi belum ada. Dapur umum di Bayah, Cilograng,” jelasnya.
Meski begitu, pemerintah belum mendirikan tenda pengungsian. Lantaran warga terdampak gempa, telah mengungsi ke rumah saudara maupun tetangganya yang tidak mengalami kerusakan.
“Alhamdulillah rumah masih bisa ditempati. Kalau rusak berat, mereka mengungsi di rumah saudara dan tetangganya,” terangnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, rumah warga di Kecamatan Bayah dan Cilograng mengalami pecah kaca, atap hingga tembok ambruk, akibat kencangnya gempa yang menggoyang wilayah Kabupaten Lebak, Banten.(cnn.c/dul)