Guru Tewas Diduga Dianiaya Murid Jadi Tamparan Pendidikan di Jatim

Jam : 10:36 | oleh -128 Dilihat

Surabaya, ToeNTAS.com,- Kasus penganiyaan guru SMAN 1 Torjun Sampang yang dilakukan siswa hingga menyebabkan kematian menjadi pelajaran penting bagi dunia pendidikan di Jawa Timur.

“Saya berharap peristiwa ini yang pertama dan terakhir di Jatim,” kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Saiful Rachman kepada wartawab di kantor Dinas Pendidikan Jawa Timur, Jalan genteng Kali, Surabaya, Jumat (2/2/2018).

Saiful berharap, peristiwa Sampang untuk dijadikan pemicu dan cambuk untuk pendidikan di Jawa Timur, pada khususnya dan pendidikan di Indonesia pada umumnya.

“Jadi semua pelaku pendidikan baik itu SD, SMP SMK kita harus waspada. Kita jangan terbelenggu dalam rutinitas hanya proses belajar mengajar saja. Tapi proses pengamanan ini penting. Nanti tiap sekolah saya minta untuk mencantumkan nomor-nomor emergency penting seperti Polsek, jadi bisa mudah untuk dikomunikasikan langsung untuk dunia luar,” ungkapnya.

Selain itu, ini merupakan menjadi tanggung jawab bersama baik itu kepala sekolah dan wali murid, terkait keselamatan guru dan siswa. Untuk itu, Saiful mengimbau kepada para orang tua memberikan kepercayaan kepada pihak pengajar di sekolah.

“Saya mohon kepada orang tua siswa agara menjaga situasi keamanan sekolah. Berilah kepercayaan sekolah. Kalau ada sesuatu yang kurang bisa dirembuk dengan baik,” ujarnya.

Terkait pendidikan karater siswa, Saiful menyampaikan tidak hanya tercipta di lingkungan sekolah saja, melainkan banyak faktor pendukung yang lain bisa dilakukan.

“Kita mulai dalam proses positif kepada anak didik kita. Supaya perilaku-perilaku anak didik kita terbiasa karena pendidikan karater tidak bisa hanya di lingkup sekolah saja, lingkungan sekolah iya, di dalam rumah sendiri iya orang tua,” ungkapnya.

Terkait kejadian ini, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menganjurkan untuk semua sekolah untuk memiliki camera CCTV.

“Karena untuk proses UNBK setiap ruang dipantau dengan mengunakan CCCTV, tapi yang dipantau tidak hanya di ruang kelas saja. Jadi daerah yang mungkin tidak terpantau bisa di kamar mandi siswa, di lorong-lorong atau di halaman sekolah. Jadi Kepala Sekolah memantau terus siatuasi kondisi sekolah,” tandasnya. (det.c/eno)