Jakarta, ToeNTAS. Com,- Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (Bamus Betawi) Kota Administrasi Jakarta Selatan, Yubaidillah Yusuf, SH ngobrol blak-blakan seputar perlunya gebrakan dalam memasyarakatkan Budaya Betawi di Jakarta Selatan, hal itu dikatakan kepada sejumlah Wartawan Jakarta Selatan di blangan Jl. TB. Simatupang, Selasa, (12/3).
Yubaidillah dalam obrolannya mengatakan, bahwa pihaknya merasa prihatin dengan kondisi Kebudayaan Betawi di Jakarta Selatan kurang adanya perhatian dari Walikota Adminitrasi Jakarta Selatan, Marullah Maatali dan Gubernur DKI Jakarta Anies Bawesdan, sehingga pihaknya mengharapkan kedua Pejabat tersebut agar memperhatikan Kebudayaan Betawi dan memasyarakatkannya, seperti setiap bangunan yang berdiri di Jakarta Selatan di warnai dengan plafon Gigi Balang, setiap restaurant, Hotel, café maupun yang sejenisnya pada pintu masuknya diwajibkan memasang sepasang ondel-ondel, Anak-anak sekolah dari TK, SD, SMP dan SMK/SMU setiap hari jum’at mengenakan pakaian batik betawi serta Karyawan swasta demikian juga setiap hari Jum’at mengenakan pakaian Betawi dan sangat penting juga agar pihak Pemkot Jaksel membangun pusat kuliner dan pusat kerajinan tangan atau souvenir khas Betawi di kawasan KB. Binatang Ragunan, Ps. Minggu. Agar masyarakat dari luar Jakarta saat berkunjung ke Jakarta bisa membeli oleh-oleh khas Betawi, “Kalau Kita Ke Bali dan ke Yogyakarta bisa membeli oleh-oleh khas Bali dan Yogyakarta, nach kalau Mereka masyarakat luar Jakarta kalau ke Jakarta bisa bisa bawa oleh-oleh apa….kagak ada…” kata Yubaidillah kepada Wartawan.
Disamping itu Ketua DPD Bamus Betawi Jakarta Selatan ini menyinggung Pemprov. DKI Jakarta, bahwa pihak Pemprov DKI Jakarta jangan hanya membangun Infastruktur, taman dan sarana prasarana saja, “Memang itu penting, namun membangun budaya Betawi agar jangan punah serta jangan sampai tergilas oleh perkembangan zaman, maka Pemprov DKI Jakarta harus berkometmen untuk memberikan perhatian kebudayaan Betawi, karena dengan melestarikan kebudayaan Betawi maka Jakarta akan semakin indah dan memiliki Budaya yang bisa membuka lapangan kerja serta dapat dijadikan daya Tarik wisata lokal maupun mancanegara” tandasnya.
Yubaidillah Yusuf, SH yang didampingi tokoh penggiat Lintas Organisasi Kemasyarakatan, Dr (c) H. Amsori, SH, MH, MM menambahkan, bahwa dengan adanya kegiatan-kegiatan festival kebudayaan betawi dalam menyambut HUT Kota Jakarta yang dilakukan di 5 Kota dan Kabupaten yang ada di Jakarta itu hanya bersifat ceremonial belaka dan setelah hari pelaksanaan langsung menghilang tanpa bekas, “Itu karena hanya ceremonial di kulitnya saja dan tidak menyentuh ke dalam sanubarinya, yang baik adalah yang menyentuh ke dalam sanubarinya, seperti Walikota Jakarta Selatan memberikan rangsangan generasi muda Jakarta agar membangun/mendirikan padepokan Silat, Gambang Kromong dan lain-lainnya di setiap Kelurahan serta memberikan bimbingan kepaxda Generasi Muda untuk membuat Bir Pletok yang baik dan sudah barang tentu pihak Pemkot menyiapkan mesin pembuat bir pletok khas Betawi tersebut di setiap Kelurahan, kemudian hasil produksinya bisa di jajakan di lokasi pusat kuliner yang telah disiapkan, disamping itu bisa di jual di Restorant-restoran, hotel-hotel dan sebagainya, dan secara tidak langsung lapangan kerja diisini tercipta” tegas Yubaidillah dengan penuh semangat.
Dalam mengakhiri obrolannya, Yubaidillah meminta kepada pihak Pemkot Jakarta Selatan agar menangkat pengamen ondel-ondel keliling dan menyita ondel-ondelnya, karena kegiatan ngamen dengan ondel-ondel tersebut dapat merusak Kebudayaan Betawi, “Dalam pelaksanaan untuk membrantas Pengamen Ondel-ondel Keliling DPD Bamus Betawi Jakarta Selatan bekerjasama dengan Satpol PP Jakarta Selatan, biar Kita tangkapin Mereka…..”kata Ketua DPD Bamus Jakarta Selatan, Yubaidillah Yusuf, SH. (kris).-