Ketum Projo ke Prabowo: Dulu Menyerang, Kini Sayang

Jam : 00:44 | oleh -92 Dilihat

Jakarta, ToeNTAS.com,- Ketua Umum Projo Budi Arie ditunjuk menjadi Wakil Menteri Desa (Wamendes PDTT) dan berada dalam satu kabinet bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Dulu, dia kerap menyerang Prabowo ketika masih menjadi rival kuat Jokowi. Kini, dia mengaku mulai sayang.

Sebagaimana diketahui, Ketum Projo Budi Arie resmi dilantik menjadi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) oleh Presiden Jokowi pada hari Jumat (25/10/2019). Dia masuk dalam Kabinet Indonesia Maju bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Projo sendiri diketahui merupakan organisasi relawan yang cukup gencar mendukung Jokowi. Dari mulai Pilpres 2014 hingga Pilpres 2019.

Bukan hanya sekadar mendukung Jokowi saja, Projo pun kerap menjadi benteng utama Jokowi. Projo juga tak segan-segan untuk menyerang Prabowo yang jadi rival kuat Jokowi.

Salah satunya saat kehebohan pidato Prabowo yang mengungkapkan tentang ramalan Indonesia bubar yang dikutip dari novel fiksi berjudul ‘Ghost Fleet’. Pidato itu secara tak langsung untuk menyerang pemerintahan Jokowi. Saat itu, Budi Arie balik menyerang Prabowo.

“Para tokoh dan pemimpin nasional harusnya menerbitkan gairah dan optimisme. Jangan novel fiksi ‘Ghost Fleet’ dijadikan referensi untuk pidato politik. Mengelola negara dan bangsa jangan berdasarkan fiksi,” kata Budi kepada wartawan, Kamis (22/3/2018).

Konsistensi Projo dalam membela Jokowi terus terjaga hingga Jokowi kembali terpilih menjadi Presiden 2019-2024. Namun, Budi kemudian sempat menyatakan Projo bubar.

“Terima kasih atas kerja samanya selama ini. Tugas Projo sudah selesai hingga pelantikan 20 Oktober 2019. Selamat bekerja pemerintahan Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin dan kabinet Indonesia kerja,” kata Budi kepada wartawan, Rabu (23/10/2019).

“Kami ikhlas jika memang tidak dibutuhkan lagi,” imbuh Budi Arie tanpa menyebutkan alasannya.

Belakangan beredar kabar bahwa bubarnya Projo dikarenakan masuknya Prabowo dalam Kabinet Indonesia Maju. Meskipun Budi enggan menjawab isu tersebut, alasan bubarnya Projo ini terjelaskan melalui meme yang ramai beredar.

Meme tersebut berlatar belakang Jokowi dan Prabowo lengkap dengan tulisan Pro Jokowi Prabowo. Meme lain yang ia kirim juga bergambar Jokowi dan Prabowo yang tengah berdiri lengkap dengan tulisan ‘Siap Presiden, Projo kita suruh bubar saja karena sudah jadi PROJOWO Jokowi Wowo,” demikian tulisan dalam meme tersebut.

Selang dua hari, Budi dipanggil oleh Presiden Jokowi dan dilantik menjadi Wamendes PDDT. Budi meralat keputusannya, Projo batal dibubarkan.

Menurut Budi, dalam politik harus tegar. Dia juga menuturkan sudah mulai sayang dengan Menhan Prabowo Subianto.

“Politik harus tegar, nggak boleh zero sum game, ngambek, nggak boleh baper. Saya gini saja sudah mulai sayang dengan Pak Prabowo,” ujarnya.

Budi mengaku tak masalah satu kabinet dengan Prabowo. Menurutnya, yang terpenting adalah negara.

“Ini bibit-bibit, benih-benih rasa cinta sudah mulai muncul. Manajemen hati kita, rasa kita. Karena kita cinta negara, semuanya beres,” ucapnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa relawan Projo juga akan dilibatkan dalam kerja Kemendes PDDT. Sebab, hingga kini banyak pendamping desa dari relawan Projo.

“Oh ya pasti (Projo dilibatkan). Sampai saat ini pendamping desa itu banyak relawan dari Projo karena kita tahu ini persoalan pengetahuan, skill. Masyarakat desa belum siap. Saya mau mencium baunya rakyat di desa. Saya mau nginep di kampung, kita bikin mobil karavan, jalan saja,” tuturnya. (det.c/I)