Jakarta, ToeNTAS.com,- Kementerian Kesehatan mengatakan masih ada warga yang was-was atas kepulangan warga negara Indonesia (WNI) dari China karena wabah virus corona atau Covid-19. Rasa khawatir datang dari anggota keluarga.
“Kayak kemarin waktu orang pulang dari Natuna, ada mahasiswa [asal] Tolitoli (Sulawesi Tengah). Sampai di Tolitoli keluarganya tidak tahu benar [sudah aman]. Enggak nolak, tapi tidak mengerti betul,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Ahmad Yurianto di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (19/2).
Ketika ditanya mengenai hal ini, Yuri mengatakan ternyata pihak keluarga mengaku tidak tahu mekanisme penularan corona. Pihak Kemenkes kemudian melakukan sosialisasi kepada masyarakat Tolitoli melalui wawancara di radio.
Kemudian Yuri melanjutkan cerita dua mahasiswa dari China yang pulang ke kota asalnya di Pare-pare, Sulawesi Selatan. Keduanya tidak pernah menginjak wilayah Hubei. Mereka naik pesawat dari China ke Indonesia dan sempat transit di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sesampainya di Makassar, ketika hendak lanjut ke Pare-pare pihak keluarga justru meminta agar mereka tidak langsung pulang. Mereka minta diobservasi di Kantor Kesehatan Pelabuhan sampai dinyatakan aman dari corona.
“Jadi sekarang dia kos di KKP Makassar selama 14 hari. Inisiatif sendiri, saya minta di sini supaya keluarga saya tenang. Ya, sudah enggak apa-apa,” ujarnya.
Lebih lanjut Yuri menyampaikan sebenarnya pihaknya sudah mengantisipasi penyebaran corona terhadap setiap WNI yang pulang dari China.
Ia menjelaskan Kemenkes sudah menginstruksikan Dinas Kesehatan di tiap wilayah agar melakukan pengawasan aktif kepada kerabat maupun lingkungan sekitar WNI dari China.
Pengawasan dilakukan dengan sistem tracking, di mana setiap WNI dari China datanya bakal tercatat di Puskesmas setempat. Lalu Dinkes bakal mengimbau kerabat WNI dari China datang ke puskesmas.
“Dibikin senyaman mungkin kok. Bisa saja kita mampir, kita ketemu juga bisa. Karena tracking bukan kepada yang bersangkutan (WNI dari China), tapi orang yang kontak dengan yang bersangkutan,” tuturnya.
Wabah corona sudah menyebar hingga wilayah di luar China. Hingga kini belum ada konfirmasi warga positif corona di Indonesia. Total ada empat WNI yang dikonfirmasi positif, yakni tiga di Jepang dan satu di Singapura.
Laboratorium Badan Penelitan dan Pengembangan Kesehatan sudah memeriksa 112 orang terkait corona. Per Selasa (18/2) pukul 18.00 WIB, 110 orang di antaranya negatif dan dua orang lagi masih proses pemeriksaan. Kebanyakan yang negatif diketahui terjangkit virus H1N1.
Jumlah pemeriksaan terbanyak masih berasal dari DKI Jakarta, yakni 29 orang. Lalu menyusul Bali 16 orang, Jawa Tengah 10 orang, Kepulauan Riau 10 orang, Jawa Timur 10 orang, Jawa Barat 8 orang dan Sulawesi Utara 6 orang.
Kemudian di Banten lima orang, Yogyakarta tiga orang, Kalimantan Timur tiga orang, Sulawesi Selatan dua orang. Lalu di Jambi, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku, Sumatera Barat dan Bangka Belitung masing-masing satu orang. (cnni.c/K)