ToeNTAS.com,- Bentrok terjadi antara dua suku di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, Pulau Adonara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (5/3/2020) pagi. Menanggapi peristiwa itu, Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli meminta kepada pemerintah Desa Sandosi agar mengimbau suku-suku lain untuk tidak terprovokasi.
Masing-masing suku yang bertikai menahan diri supaya tidak lagi ada korban lain. Agus juga meminta kepada semua camat se-daratan Pulau Adonara dan desa-desa lain agar mengimbau dan menahan masyarakatnya, jika berniat membantu suku-suku yang sedang bertikai.
Seperti diketahui, di Adonara secara lamaholot, ada namanya “nara” atau sekutu lintas desa dan wilayah. Biarkan pemerintah dan aparat keamanan menyeselesaikan masalah yang ada. Agus juga meminta masyarakat tidak menyebar informasi provokatif di media sosial agar tidak memperuncing keadaan di lokasi.
Ia meminta polisi menangkap pihak-pihak yang menyebar provokasi alias ujaran kebencian. “Kita minta pihak kepolisian dan TNI agar mengirim pasukan lebih banyak dan siaga di Desa Sandosi dan sekitarnya, sebelum korban dibawa masuk kampung karena situasi rusuh bisa saja terjadi saat itu,” ungkap Agus.
Agus mengajak seluruh warga Lamaholot Flores Timur, mendoakan agar masalah ini segera diselesaikan dan korban tidak lagi bertambah. Pemerintah juga menyampaikan turut berduka cita atas tragedi kematian saudara-saudara di Sandosi dalam konfik tanah ini. (kom.c/h)