Istri Didi Kempot, Saputri, Pingsan saat Pemakaman

Jam : 21:37 | oleh -265 Dilihat
istri mendiang Didi Kempot, pingsan ketika pemakaman sang suami di TPI Dukuh Jatiastri
istri mendiang Didi Kempot, pingsan ketika pemakaman sang suami di TPI Dukuh Jatiastri

ToeNTAS.com,- Istri mendiang Didi Kempot, Saputri, pingsan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) sesaat setelah jenazah suami selesai dimakamkan.

Saputri lantas digotong oleh sejumlah petugas untuk keluar dari area pemakaman.

Selain Saputri, isak tangis juga mengiringi Didi Kempot ke peristirahatan terakhir.

Didi Kempot dimakamkan di TPU Dukuh Jatisari, Majasem, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur.

TPU tersebut berjarak 400 meter dari rumah duka.

Sementara itu suasana pemakaman Didi Kempot tampak ramai akan pelayat.

Bahkan sebagian warga terlihat sampai memanjat pohon untuk melihat prosesi pemakaman.

Kepala Desa Majasem, Nur Muhammadi, mengungkapkan jenazah Didi Kempot disemayamkan di samping makam putri kandungnya.

“Namanya Lintang Ayutyas Prastri,” ujarnya.

Lintang diketahui meninggal dunia pada 25 Oktober 1995 silam dalam usia belum genap satu tahun.

Alasan Dimakamkan di Desa Majasem

Paman Didi Kempot, Sukur, mengungkapkan alasan kenapa Didi Kempot dimakamkan di Desa Majasem.

Tak lain, karena istri Didi Kempot yang meminta sang suami dimakamkan di Desa Majasem.

“Rumah di Desa Majasem adalah rumah jujukan (tujuan), ini kan rumah istrinya,” kata Sukur.

Sementara rumah di Kedunggalar adalah rumah milik orangtua Didi Kempot.

Diketahui, Didi Kempot memang lahir di Dusun Sidowayah, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi.

Sukur menjelaskan, di Kedunggalar terdapat makam Mamiek Prakoso yang merupakan pelawak sekaligus kakak Didi Kempot.

“Di Kedunggalar memang ada makam kakaknya Mamiek, tapi kami minta Didi Kempot dimakamkan di sini,” ujar Sukur.

Selain itu, Sukur mengatakan, Didi Kempot tak pernah mengaku sakit.

Saat pulang ke rumah pun, pelantun lagu Stasiun Balapan itu hanya mengeluh capek.

“Makanya kami kaget, tidak tahu kabar meninggal, karena tadi pagi sekitar jam 7, saya masih berada di sawah,” ujar Sukur.

Hal senada juga disampaikan Madi, paman almarhum Didi Kempotlainnya.

Madi mengaku kaget dengan meninggalnya Didi Kempot yang begitu cepat.

Bahkan dia tidak akan mengetahui kabar itu jika tak nonton televisi.

“Kalau tidak nonton televisi kami keluarga tidak akan tahu dia meninggal dunia. Semua yang ada di sini kaget,” katanya.

Madi lantas mengenang kalimat mendiang saat terakhir pulang keNgawi, Jawa Timur.

Pada Madi, Didi Kempot mengaku sudah merasa tua.

“Terakhir dia pulang ke sini cukup lama, saya sudah lupa waktunya.”

“Saat itu dia bilang sudah merasa tua,” kata Madi. (tribn.c/f)