Ada Direktur BUMN Belum Paham New Normal Corona

Jam : 07:15 | oleh -160 Dilihat
Kementerian BUMN menyebut ada direktur perusahaan pelat merah tak paham new normal.
Kementerian BUMN menyebut ada direktur perusahaan pelat merah tak paham new normal.

ToeNTAS.com,- Kementerian BUMN mengaku masih mendapati direktur perusahaan pelat merah yang masih belum paham protokol antisipasi era normal baru (the new normal). Padahal Kementerian BUMN telah tiga kali mengadakan pembahasan dengan para direksi terkait persiapkan the new normal.

Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Alex Denni mengatakan hal tersebut tercermin dari pertanyaan sejumlah direksi BUMN terkait the new normal.

Ia mengatakan meski sudah dijelaskan tiga kali ia mendapati pertanyaan mendasar terkait the new normal yang seharusnya sudah dipahami direksi BUMN.

“Masih ada Direktur SDM yang bertanya ‘Pak apakah karyawan kami harus masuk tanggal 26 Mei? Padahal PSBB mau diperpanjang” Ini kan pertanyaan yang luar biasa,” ujarnya dalam diskusi webinar bertajuk #CovidSafe BUMN pada Rabu (20/5).

Ia tidak menampik, dalam rapat via online tak semua direksi dapat hadir, beberapa lainnya terpaksa diwakilkan. Ia sendiri sebetulnya tidak mempermasalahkan jika kehadiran direksi diwakilkan, asalkan pesan yang disampaikan oleh Kementerian BUMN sampai kepada direksi.

Belum lagi, ia tidak menjamin seluruh peserta rapat online tersebut mendengarkan pemateri. Secara pesimis, ia bilang paling hanya setengah peserta yang mendengarkan pemateri, separuh lainnya mengikuti rapat sambil mengerjakan hal lain. Menariknya, dari setengah yang mendengarkan tersebut hanya setengah yang paham materi yang disampaikan.

“Anda boleh saja tidak hadir dalam sesi meeting, boleh saja diwakilkan tapi tolong jangan seperti mahasiswa tempo dulu yang titip absen. Begitu absennya dititip, selesai tanggung jawabnya. Sekarang ini boleh titip absen tetapi segera setelah kelas yang dititip harus lapor apa yang harus dilakukan,” ujarnya.

Oleh sebab itu, ia meminta seluruh direksi untuk mengevaluasi hal tersebut. Ia mengungkapkan progres persiapan protokol the new normal oleh BUMN baru mencapai 82 persen. Dalam timeline yang disusun Kementerian BUMN, rilis protokol antisipasi the new normal dilakukan 100 persen pada 26 Mei mendatang.

“Buat yang belum, tolong segera bangun, sehingga hiduplah di kebutuhan yang baru. Transformasinya jauh lebih cepat dari yang kita persiapkan. Pastikan anda ikut dalam gelombang formasi ini jangan sampai ada BUMN yang tertinggal,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir meminta seluruh perusahaan pelat merah mengantisipasi skenario The New Normal imbas pandemi Covid-19. Hal tersebut tertuang dalam Surat Menteri BUMN Nomor S-336/MBU/05/2020 yang ditujukan kepada direktur utama BUMN. Ia meminta direktur utama BUMN melakukan empat hal untuk mengantisipasi skenario The New Normal. (cnni.c/o)