Solo, ToeNTAS.com,- Seekor kerbau keturunan Kebo Kyai Slamet milik Keraton Kasunanan Surakarta, Solo, Jawa Tengah, mati hari ini. Prosesi penguburan kerbau itu dilakukan dengan ritual khusus sesuai adat Keraton Surakarta.
Dilansir dari detik.com, Srati atau pawang kawanan kerbau bule keturunan kerbau Kyai Slamet, Heri Sulistyo, mengatakan kerbau tersebut adalah yang tertua di Keraton Surakarta di Solo. Kerbau bernama Manis Sepuh itu mati pagi tadi.
“Di Alun-alun Kidul ada 22 kerbau. Ini yang tertua, namanya Manis Sepuh. Usianya kurang tahu, karena sejak saya kecil sudah ada. Meninggal tadi pagi jam 07.00 WIB,” kata Heri saat dijumpai di Alun-alun Kidul, Solo, Rabu (11/11/2020).
Menurut Heri, kerbau itu sudah sakit sejak lima hari yang lalu. Sempat dicek kesehatannya oleh dokter, kerbau itu didiagnosis sakit radang lambung.
Petugas pun segera menyiapkan liang untuk penguburan kerbau. Kerbau akan dikuburkan sore ini di kandangnya, Sitinggil Alun-alun Kidul.
“Kerbau ini biasanya cari tempatnya sendiri kalau mati. Kita kuburkan di dekat tempatnya mati. Kalau ini kan mati di kandang,” ujar dia.
Butuh berjam-jam untuk menggali tanah karena menyesuaikan ukuran kerbau yang besar. Hingga saat ini, petugas masih menggali tanah.
“Setelah liang siap, kerbau akan kita mandikan,” lanjutnya.
Kebo bule Kyai Slamet adalah kerbau keramat milik Keraton Surakarta. Keturunannya kemudian beranak-pinak. Selama ratusan tahun tradisi memelihara keturunan kerbau bule Kyai Slamet tersebut masih dilestarikan pihak keraton.
Kawanan kerbau bule itu selalu ditampilkan sebagai ujung depan barisan tradisi kirab pusaka di malam 1 Suro yang digelar Keraton Surakarta. (mega)