Tangerang, ToeNTAS.com,- Dua orang perempuan sales panci menangis histeris ketika diamankan warga di Desa Mekarwango, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang. Kedua perempuan itu dituduh melakukan penipuan modus hipnotis.
Dilansir dari detik.com, Video penangkapan kedua perempuan itu viral di media sosial. Dalam video viral, tampak kedua perempuan berkemeja warna putih dan celana panjang hitam itu menangis.
Keduanya bersimpuh sambil terus-terusan menangis. Sementara sejumlah warga mengerumuninya.
Suasana di sebuah ruangan riuh. Salah satu perempuan terlihat meminta perlindungan sambil memegangi kaki seorang warga.
Kanit Reskrim Polsek Cisauk Iptu Margana mengungkap peristiwa itu terjadi pada Senin (8/3) lalu. Namun kasus ini tidak sampai dilaporkan ke polisi setelah warga melepas keduanya.
Margana mengungkap bahwa kejadian itu kesalahpahaman belaka. Kasus ini bermula ketika seorang pria berinisial OM (40) merasa ditipu oleh sales pandi 2 minggu sebelumnya.
“Jadi kejadiannya korban ini 2 minggu yang lalu ditawari barang, sama, panci. Dua minggu lalu ditawari panci oleh sales kemudian dia merasa dirugikan,” jelas Margana saat dihubungi, Selasa (9/3/2021).
Korban Merasa Dihipnotis
Pada kejadian sebelumnya, OM merasa telah ditipu dengan modus hipnotis setelah didatangi sales panci. Hingga kemudian pada Senin (8/3), OM kembali didatangi oleh sales panci.
Margana menyebut, sales panci ini berbeda orang dengan yang sebelumnya. Namun, korban mengira bahwa keduanya itu adalah sales yang sama.
“Kemudian kemarin datang sales panci juga, tapi orang yang berbeda. Dua cewek kemudian menawarkan barang,” kata Margana.
Korban merasa curiga dengan kedua perempuan itu. Sampai akhirnya, kedua perempuan itu dibawa ke kantor desa.
“Nah korban ini curiga dengan orang itu kemudian diamankan di kantor desa. Nah di kantor desa tidak melakukan perbuatan itu. Belum melakukan penipuan,” tuturnya.
Hanya Salah Paham
Margana mengatakan kedua perempuan itu tidak terbukti melakukan penipuan dengan modus hipnotis.
“Iya betul (tidak terbukti), itu kan menurut keterangan kepala desanya,” imbuh Margana.
Kejadian itu terjadi semata-mata karena kesalahpahaman.
“Ini hanya kesalahpahaman,” ucapnya.
Selesai Secara Kekeluargaan
Margana mengungkap, kasus itu tidak sampai dilaporkan ke polisi. Kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan.
“Kemudian yang terduga pelaku nggak dibawa ke Polsek. Jadi permasalahan diselesaikan di tingkat desa oleh Kepala Desa Mekarwangi. Saya sudah klarifikasi ke Kepala Desa Mekarwangi tadi malam,” katanya.
Margana mengatakan, kedua perempuan itu dipulangkan setelah kepada desa melakukan mediasi.
“Oleh kepala desa dimediasi dan ini hanya kesalahpahaman,” tandasnya. (Robin)