Sumenep, ToeNTAS.com,- Dunia hiburan musik dangdut tanah air berduka. Imam S. Arifin, penyanyi dangdut yang tenar mulai awal tahun 80-an asal Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur meninggal dunia pada Jumat (17/12/2021) pukul 13.30 WIB. Almarhum yang terlahir dengan nama lengkap Imam Sunaryo Arifin, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Beringin, Desa Kalianget, Sumenep pada Sabtu (18/12/2021).
Mantan istri Imam, Nana Mardiana beserta tiga anaknya Indra, Resti, dan Dinda, ikut serta dalam proses pemakaman. M Ilyas, sahabat almarhum mengatakan, Imam merupakan sosok yang sederhana dan memiliki cara pikir yang terbuka kepada siapapun. Sikapnya sopan dan tidak berubah meskipun pernah masuk jajaran artis top yang melegenda di kancah dangdut nasional. “Sampai sekarang Imam tetap seperti yang dulu. Suka silaturahmi, tidak sombong dengan ketenarannya sebagai artis yang berkarir di ibukota,” ujar Ilyas melalui pesan suara. Pengalaman Ilyas sejak Imam pulang kampung pada pada 21 November 2021 yang lalu, tiba-tiba ingin bersilaturahim ke rumahnya melalui temannya yang lain.
Ilyas mengaku kaget karena Imam masih ingat dengan dirinya. “Kemarin masih panjang lebar ngobrol, tiba-tiba dengar kabar sudah wafat,” imbuh Ilyas. Rekan Imam yang lain Ibnu Hajar ikut terkejut dengan kabar kematian pelantun lagu Jandaku ini. Menurut Ibnu, belum hilang dari ingatannya waktu bercengkrama dengan Imam dan banyak bercerita tentang perjalanan hidupnya mulai sejak kecil hingga meniti karir sampai kembali pulang ke kampung halamannya untuk terapi penyakitnya yang pernah stroke ringan. “Begitu cepat Imam dipanggil Allah.
Baru beberapa hari yang lalu bercengkrama,” kata pria yang juga penyiar radio di Sumenep ini. Imam Sunaryo Arifin lahir di Desa Kalianget Timur, Kabupaten Sumenep pada 19 November 1960. Banyak karya yang dihasilkan selama berkarir di dunia musik hiburan dangdut seperti judul lagu Jandaku, Aku Lelaki dia Lelaki, Menari di Atas Luka, Bawalah Aku Kasih, Doa Suci, Ancor Pessena Tellor. (d.c/Dedy)
