Terlilit Pinjol-Utang Bank Keliling, Ibu di Tangerang Niat Jual Ginjal

Jam : 06:20 | oleh -415 Dilihat
ilustrasi
ilustrasi

Tangerang, ToeNTAS.com,- Seorang ibu empat anak, Mila Kusuma (41) d,i Kabupaten Tangerang berniat menjual ginjalnya gegara terlilit utang pinjaman online (pinjol) hingga bank harian. Dia terlilit utang hingga Rp 65 juta.

Mila menceritakan mulai terlilit utang ketika berstatus janda lantaran suaminya meninggal dunia lima tahun yang lalu. Dia mengaku sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari karena minimnya penghasilan.

“Iya (pinjaman online) ada di Google, bank harian kurang-lebih ada 14 orang, bank mingguan, bank duduk ada enam, bank online bulanan. Iya satu yang bulanan,” kata Mila saat dihubungi wartawan, Rabu (29/12/2021).

“Jadi ditotal semua itu kurang-lebih itu (Rp 65 juta). Jadi uang segitu saya bertahap. Selama 5 tahun itu saya muter-muterin itu. Saya buruh cuci gosok sempet berdagang sebentar tapi bangkrut,” lanjutnya.

Warga Kampung Rawa Lini, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, ini mengaku tidak tahu lagi bagaimana cara melunasi utang yang melilit keluarganya tersebut. Dia bahkan mengaku berniat menjual ginjalnya.

“Iya saya ikhlas lillahita’ala jika memang ini jalannya buat bisa nutupin utang saya karena tidak ada lagi yang bisa saya jual,” ucapnya.

Lebih lanjut, Mila mengaku tidak memiliki tabungan ketika ditinggal suaminya meninggal dunia. Penghasilannya dari buruh cuci dan gosok pun juga tidak cukup untuk mengurangi utangnya.

“Jadi di tinggal suami saya nggak punya tabungan. Waktu itu masih punya cicilan angsuran motor dan juga udah punya utang mingguan. Sehari Rp 50 ribu gaji saya,” ungkapnya.

Mila menyebut sudah meminta bantuan kepada beberapa pihak untuk membantu membayar utangnya. Namun sampai saat ini belum ada satu pun yang membuahkan hasil.

“Lampiran surat saya sudah minta bantuan ke DKM masjid setempat, terus minta ke bapak lurah, juga ke polsek yang saya udah lampirkan. Ini cari solusi dan bantuan,” keluhnya.

Dia bahkan sudah menjual berbagai barang miliknya untuk melunasi utang pinjol serta utang bank hariannya. Barang-barang milik anaknya pun turut dijual untuk menambal utangnya.

“Jual motor, jual kulkas pendingin minuman, kulkas kredit belum lunas saya jual terus jual emas anak saya 10 gram itu anak pertama saya kan ada 6 bulan ke sini baru nikah terus jual itu. Pinjem emas tetangga, terus terakhir kemarin anak saya jual handphone-nya,” tuturnya.

Kemudian, terkait niat menjual ginjal, Mila mengaku tidak mendapat restu dari anak-anaknya. Meski begitu, dia tetap berencana melakukan hal tersebut lantaran sudah tidak ada lagi jalan.

“Ya anak-anak tidak mengizinkan (jual ginjal), cuma kan balik lagi saya kasih penjelasan kan udah selama saya nggak bisa bayar, saya hidup sudah nggak nyaman, saya pergi pagi pulang malam. Bank keliling yang harian kan tidak ngerti nungguin di rumah, kadang ada yang sopan, ada yang galak,” jelasnya.
(d.c/Rani)