Gerindra Pecat M Taufik Sebelum Pindah Partai Dinilai Demi Gengsi

Jam : 07:18 | oleh -520 Dilihat
foto M. Taufik
foto M. Taufik

Jakarta, ToeNTAS.com,-  M Taufik dipecat sebagai kader Partai Gerindra berdasarkan keputusan Majelis Kehormatan Partai (MKP). Pakar politik menilai Gerindra memecat M Taufik sebelum mundur dan pindah partai karena gengsi.

“Pertama ini soal gengsi. Gerindra pecat M Taufik duluan untuk menegaskan Gerindra sudah tak butuh lagi M taufik di Jakarta. Beda ceritanya kalau Taufik mundur duluan, ada kesan Taufik sudah tak butuh Gerindra lagi,” kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno kepada wartawan, Selasa (7/6/2022).

“Apalagi Taufik sudah ada isu dan indikasi akan pindah partai. Gerindra gerak cepat duluan memecat,” tambahnya.

Adi menyebut dari sekian alasan Gerindra memecat M Taufik hanya ada satu alasan yang dinilai rasional. Alasan itu adalah karena M Taufik mendorong calon lain maju di Pilgub DKI selain Ahmad Riza Patria yang kini menjabat Wagub DKI Jakarta.

“Satu dosa lagi yang tak dicantumkan (Gerindra) yakni Taufik mendoakan Anies jadi Presiden. Sesuatu yang dianggap fatal oleh Gerindra yang 1.000 persen solid majukan Prabowo di Pilpres 2024,” ucapnya.

Dia menilai dengan dipecatnya M Taufik sedikit-banyak akan menjadi kerugian bagi Gerindra. Sebab, kata dia, dengan kerja keras dan totalitas M Taufik telah menjadikan Gerindra kuat dan solid di Jakarta.

“Apapun judulnya M Taufik ikon Gerindra Jakarta. Tinggal tunggu apakah duet Ketua DPD Gerindra Jakarta Riza Patria, Sekjennya Syarif bisa menutup lobang yang ditinggalkan M Taufik nantinya. Ukurannya nanti suara pilpres dan pileg, sekarang belum bisa diukur,” imbuhnya.

Gerindra Pecat M Taufik
M Taufik resmi dipecat sebagai kader Partai Gerindra. Keputusan pemecatan diambil MKP Gerindra dua hari setelah Taufik menyatakan rencananya mundur sebagai anggota DPRD DKI dan pindah partai.

Desas-desus M Taufik bakal pindah partai sebetulnya sudah berhembus sejak beberapa bulan lalu. Namun baru pada Minggu, 5 Juni 2022, M Taufik terang-terangan menyatakan ingin keluar dari DPRD akhir bulan ini dan pindah partai.

“Saya keluar dari DPRD ya minggu-minggu terakhir bulan ini. (Keluar) tanggal 22 (Juni), (bertepatan) ulang tahun Jakarta. Ya keluar (dari Gerindra). Kan kalau mau pindah partai harus keluar dulu, nggak bisa dua-dua,” kata Taufik kepada wartawan, Minggu (5/6).

Mantan Wakil Ketua DPRD DKI itu bahkan tidak malu-malu menyebut nama partai, yang bakal jadi pelabuhan terbarunya, yaitu NasDem. Bahkan, Taufik juga tak ragu menjelaskan alasannya pindah ke partai besutan Surya Paloh itu.

“Pertama bahwa NasDem nasionalis juga sama kayak Gerindra, ya kan? Jadi NasDem usung Anies dalam pandangan saya, mudah-mudahan betul. (Dukung Anies maju) memang iya. (Dukung Anies) iya, harus konsisten,” terangnya.

Namun, sebelum rencana Taufik keluar dari DPRD DKI terealisasi, Gerindra langsung membuat keputusan. Tepat 2 hari setelah M Taufik mengutarakan rencananya keluar dari DPRD DKI dan pindah ke NasDem, 5 majelis MKP Gerindra sepakat memecat M Taufik sebagai kader.

“MKP, Majelis Kehormatan Partai, ada 5 majelisnya, sepakat kita untuk memutus Saudara Taufik, memecat sebagai kader Gerindra mulai keputusan itu disampaikan pada hari ini,” kata Wakil Ketua Mahkamah Partai DPP Gerindra, Wihadi Wiyanto, di DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (7/6).

Dalam sidang tersebut Taufik disebut menyatakan akan loyal kepada Gerindra dan membuat suatu kesepakatan dengan MKP Gerindra bahwa dia akan tetap menjadi kader partai berlambang kepala burung garuda itu. Tapi, belakangan Taufik dianggap melanggar kesepakatan tersebut.

Pemecatan M Taufik Masih Rekomendasi dari MKP
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara terkait pemecatan M Taufik sebagai kader Gerindra. Riza menegaskan keputusan MKP Gerindra itu baru sebatas rekomendasi yang bakal disampaikan kepada pimpinan pusat.

“Sejauh yang saya tahu itu hasil sidang MKP, Majelis Kehormatan Partai, bentuknya baru rekomendasi. Jadi DPP sendiri belum memutuskan, itu kan rekomendasi nanti disampaikan kepada DPP,” kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (7/6).

Riza menyatakan rekomendasi itu bakal menjadi pertimbangan DPP dalam memutuskan nasib M Taufik di partai berlambang kepala burung Garuda itu. Prinsipnya, pimpinan daerah bakal menerima segala keputusan yang diambil oleh pimpinan pusat.

Riza juga menyampaikan saat ini pihaknya belum mengajukan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPRD DKI Jakarta. M Taufik, kata dia, masih berstatus sebagai kader Gerindra sekaligus anggota dewan. (det/Wati)