Jakarta, ToeNTAS.com,- Presiden konfederasi sepakbola Asia (AFC), Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa, sedih dan prihatin terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Dia juga mengucap belasungkawa untuk para korban.
Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022), berkhir menjadi tragedi. Sebanyak 129 orang disebut oleh Presiden RI Joko Widodo menjadi korbanjiwa.
Bencana ini menjadi bencana sepakbola terbesar kedua di dunia. Peristiwa di Estadio Nacional, Lima, Peru, pada 24 Mei 1964, ada 328 orang yang meninggal karena kerusuhan sepakbola.
“Saya sangat terkejut dan sedih mendengar berita tragis seperti ini datang dari negara yang mencintai sepakbola, Indonesia dan atas nama AFC dan sepakbola keluarga sepakbola asia, saya mengirimkan rasa belasungkawa kepada keluarga dan teman dari para korban, selain itu kami mengharapkan para suporter yang cedera bisa pulih dengan cepat atas insiden itu dan memberi dukungan ke PSSI dan klub,” kata Shaikh Salman dalam situs AFC.
Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan resmi atas tragedi Kanjuruhan. Investigasi menyeluruh diminta dilakukan, Liga 1 juga diminta untuk dihentikan.
“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang, saudara-saudara kita di tragedi sepakbola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur,” kata Jokowi di Youtube Setpres.
“Saya telah meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus layanan medis bagi korban yang sedang di rumah sakit agar segera mendapatkan pelayanan terbaik.”
“Saya juga telah memerintahkan kepada Menpora, Kapolri, dan Ketua umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepakbola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraanya.”
“Khusus kepada Kapolri, saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,”kata Jokowi. (d.c/Ryan)