Pembuktian Keaslian Ijazah Presiden Jokowi Tak Makan Waktu: Tunjukkan Saja Seperti Cara Dokter Tifa dan Amien Rais!

Jam : 08:21 | oleh -451 Dilihat
ilustrasi
ilustrasi

Jakarta, ToeNTAS.com,- Ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia, Refly Harun mengatakan pembuktian atas keaslian ijazah Presiden Jokowi bisa dilakukan menggunakan cara Dokter Tifa maupun Amien Rais. 

Menurut dia, pembuktian dengan membawa ijazah asli itu adalah harga mati sesungguhnya. 

Refly juga mengatakan untuk membuktikan keaslian ijazah, Presiden Jokowi tidak cukup dengan meminta testimoni atau reuni dengan teman-teman sekolahnya. 

Karena menurut dia, pengetahuan kita terhadap seseorang itu terbatas, karena terkadang kita tidak paham atau bahkan lupa. 

“Nah karena itu untuk menunjukkan bahwa kita pernah tamat ya mudah tunjukkan saja ijazah aslinya seperti dokter Tifa atau ijazah aslinya Amien Rais,” kata Refly Harun melalui channel youtubenya, Jumat (21/10/22).

Diketahui, sejak munculnya gugatan Bambang Tri Mulyono kepada Presiden Jokowi tentang keaslian ijazahnya, muncul berbagai testimoni dari teman-teman atau sahabat-sahabat SMP, SMA hingga kuliah Presiden Jokowi. 

“Masalahnya kan, dalam proses ini ada yang namanya administratif. Mengenai kasus ini, karena kita tidak bisa meyakini sesuatu yang sifatnya kasat mata, kalau tidak kita lihat langsung barangnya (ijazahnya),” kata Refly.

Refly juga mengkritik teman Presiden Jokowi yang mengatakan bahwa kurang kerjaan membawa ijazah asli ke pengadilan dan dianggap sebagai tindakan yang buang-buang energi. 

“Nah teman Pak Jokowi yang membuat testimoni kemudian mengatakan ‘Ah kurang kerjaan, ngapain dibuktikan’. Dia menganggap bahwa kalau datang membawa ijazah asli ke pengadilan itu buang-buang energi,” kata Refly.

“Kalau saya malah sebaliknya, buang-buang energi itu ya kegaduhan yang terjadi hari ini,” tambah Refly. 

Mulai dari bantah-membantah, kemudian mengumpulkan teman-teman untuk reuni dan bersaksi. Apalagi kata Refly, ada bagian dimana testimoni-testimoni yang keluar bernada pujian-pujian. 

“Walaupun misalnya Anda ada testimoninya ‘Oh dia pernah sekolah di sana’, tapi kan orang bisa pindah atau orang bisa tidak dapat ijazah karena terakhir-terakhir hilang (tidak melanjutkan pendidikannya),” ungkapnya. (d.c/Wina)