Jakarta, ToeNTAS.com, — Musisi Iwan Fals mengomentari kejadian seorang perempuan bersenjata yang hendak menerobos Istana dengan menodongkan pistol kepada personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) beberapa waktu lalu.
Dalam cuitan, Iwan Fals mempertanyakan izin kepemilikan senjata perempuan tersebut. Ia juga mengunggah tangkapan layar polisi saat sedang mengamankan perempuan itu dan senjata api yang dibawa.
“Lho kok bisa punya pistol, ada izinnya enggak tuh?” cuit Iwan Fals pada Rabu (26/10).
Sebelumnya, Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan fakta di balik senjata yang dibawa perempuan bernama Siti Elina itu. Hengky mengatakan senjata itu milik paman Elina yang merupakan mantan personel ABRI.
“Senjata ini baru sehari sebelum diambil yang bersangkutan secara diam-diam ini milik pamannya. Kemudian dibawa saat akan ke Istana,” kata Hengki Haryadi.
Siti Elina melakukan aksinya dengan membawa senjata api tanpa peluru. Hengki mengatakan senpi itu diamankan oleh Paspampres dan kemudian diserahkan ke anggota polisi lalu lintas.
“Diserahkan itu kondisinya terpisah, pistol dan magasin, di magasin itu satu selongsong, tanpa proyektil, ini masih kita dalami,” kata dia.
Peristiwa bermula saat anggota lalu lintas sedang bertugas menjaga dan mengatur arus lalu lintas di sekitar Istana Negara pada Selasa (25/10). Kemudian ada seorang perempuan berjalan kaki dari Harmoni mengarah ke Jalan Merdeka Utara.
“Tepatnya di pintu masuk istana dan menghampiri anggota Paspampres yang sedang siaga dengan menodongkan senpi jenis FN,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman.
Setelah diperiksa, polisi menemukan fakta bahwa Siti yang merupakan warga Koja, Jakarta Utara itu diduga berkaitan dengan kelompok radikal. Tersangka terhubung dengan beberapa akun medsos yang terindikasi eks HTI dan NII.
Densus 88 Antiteror Polri terus melakukan pengembangan dan menemukan bahwa suami serta guru Elina juga diduga terlibat jaringan terorisme.
“Setelah pemeriksaan akun dan analisis ditemukan dua orang lainnya yang juga terhubung dengan kelompok NII Jakarta. Yaitu BU dan JM,” kata Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar.
Menurut polisi, motif Siti Elina coba menerobos pengamanan Istana Kepresidenan sambil membawa senjata api adalah untuk bicara ke Presiden Joko Widodo soal kesalahan Indonesia memilih Pancasila sebagai ideologi.
Siti dikabarkan sudah tiga kali mendatangi wilayah Istana Kepresidenan Jakarta.
Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan Siti juga bercerita sempat bermimpi masuk surga sebelum beraksi di istana. Mimpi itu dimaknai Siti dengan melaksanakan aksi di Istana.
Polisi kini melibatkan psikolog untuk memeriksa kondisi Siti.(cnn/wara)