Viral Disinggung Kiky Saputri, Kenapa SSHL Disebut ‘Stroke Kuping’?

Jam : 13:53 | oleh -110 Dilihat
Komika Kiky Saputri
Komika Kiky Saputri

Jakarta, ToeNTAS.com,- Belakangan, istilah ‘stroke kuping’ menjadi viral di media sosial Twitter. Istilah ini digunakan Kiky Saputri ketika curhat tentang kondisi mertuanya yang didiagnosis stroke kuping oleh dokter.

“Mertua saya didiagnosa stroke kuping karena tiba-tiba pendengarannya terganggu. Disuntik dalemnya malah makin parah pendengarannya,” cuit Kiky melalui akun @kikysaputrii, Selasa (7/3/2023).

“Akhirnya ke RS Spore & diketawain sama dokternya mana ada stroke kuping. Itu cuma flu jadinya bindeng ke telinga & sekarang udah sembuh. Kocak kan?” sambungnya.

Cuitan Kiky tentang pengalamannya di Singapura merupakan tanggapan atas pernyataan Jokowi soal banyaknya masyarakat yang berobat ke luar negeri. Pernyataan tersebut ditulis dalam rangka peresmian Mayapada Hospital Bandung. Jokowi berharap kehadiran rumah sakit modern ini dapat mengurangi jumlah masyarakat berobat ke luar negeri.

Mengenai ‘stroke kuping’
Menurut dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan dari Primaya Hospital Depok dr Ahmad Wahyudin SpTHT, kondisi yang dialami mertua Kiky mungkin merupakan sudden sensorineural hearing loss (SSHL) atau biasa juga disebut sudden deafness.

“Mungkin karena berhubungan dengan saraf pendengaran makanya disebut stroke telinga,” ungkap dr Ahmad kepada wartawan, Rabu (8/3/2023).

Sudden deafness adalah gangguan pendengaran yang biasanya terjadi pada usia 30-60 tahun. Gejala penyakit ini seperti penurunan pendengaran secara tiba-tiba kurang dari 72 jam sebanyak 30 desibel atau lebih dan penurunan pada 3 frekuensi.

“Saat ini penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, berkaitan dengan kondisi telinga dalam atau saraf pendengaran,” jelasnya.

Istilah stroke kuping sebenarnya sudah dipakai di luar negeri. Dikutip dari Quality Health Care, stroke telinga merupakan gangguan pendengaran sensorineural mendadak. Dalam waktu 3 hari, orang akan kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan pendengarannya.

Istilah stroke kuping sebenarnya banyak dipakai, termasuk di luar negeri. Laman Quality Health Care misanya, juga menggunakan istilah ‘ear stroke’ alias stroke kuping yang didefinisikan sebagau gangguan pendengaran sensorineural mendadak. Dalam waktu 3 hari, orang akan kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan pendengarannya.

Meskipun penyebabnya belum diketahui, oklusi vaskular diduga dapat memicu terjadinya stroke telinga. Kondisi ini mirip dengan stroke, yang mana saraf pendengaran rusak akibat suplai darah yang tidak normal. (d.c/Fian)