Tuduhan Halangi Rocky Gerung Bertemu Mahasiswa Dibantah PDIP Mentah-mentah

Jam : 07:50 | oleh -87 Dilihat
Rocky Gerung
Rocky Gerung

Jakarta, ToeNTAS.com,- Rocky Gerung, yang dipolisikan karena mengucapkan kata ‘bajingan’ saat mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengaku dihalangi PDIP ketika hendak bertemu 2 ribu mahasiswa di Yogyakarta. Tudingan itu ditepis mentah-mentah oleh PDIP.

Rocky menerima penghalang-halangan itu selepas dirinya disorot karena mengkritik Jokowi. Dia merasa dirinya mengkritik bukan menghina Jokowi. Sesudah kritikan itu mengemuka, Rocky berkeliling di sembilan hingga 10 kota untuk memberi kuliah umum.

“Soal ini soal biasa saja kan, mau dibawa ke jalur hukum ya jalur hukum, oke. Tetapi jangan halangi saya untuk bicara dengan para mahasiswa dong,” kata Rocky Gerung dalam jumpa pers di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).

“Yang kemarin menggemparkan adalah di Jogja. Saya dihalangi bertemu dengan kurang lebih 1.500 hingga 2.000 mahasiswa di situ. Justru itu dihalangi oleh PDIP,” sambung dia.

Menurutnya, PDIP tidak perlu menghalanginya bila ingin melarang dirinya berbicara di depan massa mahasiswa. PDIP adalah partai besar maka cukup bikin saja produk undang-undang yang melarang intelektual semacam dirinya untuk bertemu mahasiswa. Dia menyayangkan PDIP yang menghalang-halangi dirinya berbicara dengan mahasiswa.

“Itu yang saya sayangkan. Padahal saya bertahun-tahun mengajar di sekolah Megawati tentang pikiran bangsa. Jadi kalau saya mau terangkan pikiran bangsa, kok dihalangi sama partai, bagaimana saya mengajar tentang pikiran bangsa?” kata Rocky.

Peristiwa di Sleman, DIY
Di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagaimana diberitakan detikJogja di Bento Kopi, sejumlah massa sudah bersiaga di depan Bento Kopi, Sleman, Rabu (2/8) kemarin. Massa bersiaga sejak sebelum pukul 19.00 WIB. Mereka kemudian membentangkan spanduk berisi penolakan terhadap kedatangan Rocky Gerung.

Dalam spanduk yang dibawa massa di depan Bento Kopi diantaranya bertuliskan ‘Tolak Rocky Gerung di Yogyakarta’ dan ‘Yogyakarta menolak Rocky Gerung Masuk Yogya’.

Panitia penyelenggara sempat mengajak berdialog dengan pihak-pihak yang menolak kedatangan Rocky Gerung. Salah satunya adalah My Esti Wijayanti yang diketahui merupakan seorang politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

“Bahwa kita menghargai kebebasan untuk berkumpul menyampaikan pendapat tetapi kita sudah tahu bahwa Rocky yang mau hadir di malam ini dia yang sudah menghina Jokowi, Presiden. DIY kota beradab dan budaya kami tidak membiarkan dia akademisi yang harusnya cerdas tapi harus dilandasi adab dan budaya yang baik sudah mengata-ngatai presiden,” kata Esti.

PDIP Menepis Tuduhan Rocky Gerung
PDIP langsung membantah tuduhan Rocky Gerung. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan sejak awal, tak ada kader PDIP yang menghadang kedatangan akademisi itu.

“Kita nggak pernah menghadang. Kita ini partai yang turun ke bawah, berada di akar rumput. Tetapi ketika ada pihak-pihak yang terhadap sosok Presiden Jokowi yang memang beliau selalu turun ke bawah bersama rakyat, kita akan menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan. Maka ada kader-kader yang secara spontan menempuh jalan hukum,” kata Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan (5/8/2023).

Hasto juga merespons permohonan maaf yang disampaikan oleh Rocky Gerung. Dia mengaku menyambut positif permintaan maaf dari Rocky.

“Jadi ketika Bung Rocky Gerung sudah meminta maaf apalagi sekiranya itu dilakukan dengan kesadaran nurani yang bening, bahwa sebagai bangsa timur kita harus menyampaikan hal-hal yang positif. Apalagi ini berkaitan dengan sosok presiden ya itu merupakan hal yang baik,” ucapnya. (d.c/Egi)