Makassar, ToeNTAS.com,- PDIP Sulawesi Selatan (Sulsel) mempertimbangkan sosok milenial dr Udin Saputra Malik sebagai pengganti Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto dari ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Sulsel. Namun PDIP Sulsel mengaku masih akan rapat untuk diputuskan di internal partai.
“Kita belum rapatkan, bisa saja, tidak ada masalah sih. Kalau saya pribadi sih setuju dr Udin jadi ketua tim, tapi kita belum rapatkan juga. Kalau pribadi sih setuju saja, kalau masalah PDIP belum ada keputusan. Tapi mudah-mudahan dia terpilih,” kata Wakil Ketua PDIP Sulsel Andi Ansyari Mangkona kepada wartawan, (1/11/2023).
Menurut Ansyari, dr Udin berpeluang menjadi ketua tim asalkan mampu membagi waktunya. Apalagi menantu Danny itu saat ini tercatat sebagai caleg DPRD Makassar.
“Tentunya yang paling penting sebagai ketua nanti harus bisa fokus memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan sekaligus harus memperjuangkan dirinya karena dia salah satu caleg di (dapil) Tamalanrea-Biringkanaya,” ujar Ketua Fraksi PDIP DPRD Sulsel ini.
Jika disetujui internal PDIP, kata dia, maka nama dr Udin akan dibahas bersama dengan parpol pengusung Ganjar-Mahfud lainnya yakni PPP, Perindo, dan Hanura. Ketua tim kampanye terpilih harus disepakati bersama parpol pengusung.
“Pasti, apalagi kita sudah ada posko di Jalan Jenderal Sudirman, nanti di sana bisa kita bicarakan,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, sosok pengganti Wali Kota Makassar Danny Pomanto yang akan mundur dari jabatan Ketua TPD Ganjar-Mahfud mulai mencuat. Salah satu nama yang masuk radar calon ketua yakni menantu Danny, dr Udin Saputra Malik.
Danny membenarkan menantunya itu diusulkan sebagai calon penggantinya. Namun Danny enggan berspekulasi dan menyarankan nama calon ketua tetap dianalisa kembali.
“Ya, itu (dr Udin) salah satu usulan. Saya diusul dengan ke saya juga, saya bilang begini, bagus juga dianalisis lebih baik. Siapa tahu ada juga orang yang lebih mampu. Ya, saya sih prinsipnya selama bukan saya endorse,” kata Danny kepada wartawan, Selasa (31/10).
Danny kemudian mengaku menyerahkan hal tersebut kepada dr Udin. Dia enggan mencampuri lebih jauh sebab dr Udin merupakan menantunya.
“Saya kan tidak mau endorse, kalau berhubungan sama saya punya keluarga, kan tidak mau saya endorse. Tapi kalau itu permintaan Udin-nya juga mau, teman-teman bilang tidak mampu juga, saya kira ya terserah Udin-nya, saya tidak mau campur, saya kasih anak-anak itu. Kapan saya pernah endorse Dokter Udin? Tidak pernah,” terang Danny. (d.c/Fatima)