Terbongkarnya Pembunuhan Mahasiswi di Depok Usai Pelaku Lapor Ibu

Jam : 06:57 | oleh -69 Dilihat
ilustrasi
ilustrasi

Depok, ToeNTAS.com,- Polisi bergerak cepat menyelidiki kasus pembunuhan mahasiswi, Kayla Rizki Andini (20) di Sukmajaya, Depok. Pelaku ditangkap kurang dari 24 jam.

Pelaku bernama Argiyan Arbirama (20) ditangkap tim gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Depok pada Jumat (19/1). Argiyan ditangkap di Pekalongan, Jawa Timur.

Kayla dibunuh Argiyan di rumah kontrakan pelaku di Jalan Belacus RT 04 RW 05, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, pada Kamis (18/1) sore. Korban ditemukan dalam kondisi tangan terikat di atas tempat tidur.

Kasus ini terungkap setelah pelaku lapor ke ibunya. Dia sempat mengirim pesan ke ibunya, FT (42), mengakui telah membunuh korban sebelum melarikan diri.

Awal Mula Kasus Terungkap
Argiyan ditangkap kurang dari 24 jam usai membunuh Kayla di rumah kontrakannya. Argiyan sempat mengirim pesan WhatsApp (WA) kepada ibunya, FT (42), atas apa yang dilakukannya kepada korban.

Momen tersebut menjadi titik mula terungkapnya kasus dugaan pembunuhan yang terjadi di rumah kontrakan di Sukmajaya, Kota Depok, pada Kamis, 18 Januari 2024.

“Berawal dari pelapor sedang bekerja di mal mendapat pesan WA dari anak pelapor, bahwa anak pelapor (diduga pelaku pembunuhan) telah mencekik dan mengikat seorang perempuan di kontrakan,” kata Kaur Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi, Jumat (19/1).

Setelah mendapatkan pesan tersebut, FT kemudian bergegas ke kontrakannya. Didampingi dua orang saksi, FT membuka kontrakan dan menemukan jasad Kayla di atas tempat tidur. FT kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi.

Pesan Pelaku ke Ibunda
Sementara itu, Kapolsek Sukmajaya Kompol Margiyono mengungkap isi pesan WhatsApp yang dikirimkan kepada ibunya, FT, sebelum akhirnya melarikan diri ke Pekalongan, Jawa Timur. Dalam pesannya itu, Argiyan sempat mengatakan dirinya akan pergi yang jauh.

“Pelaku itu mengirim pesan WA kepada ibunya meminta ‘Bu saya minta pamit, saya akan pergi jauh. Di rumah ada seorang perempuan yang sudah meninggal sudah saya cekik’,” kata Margiyono.

Pelaku Ditangkap di Pekalongan
Setelah mendapatkan laporan dari FT, ibunda Argiyan, polisi kemudian melakukan pengejaran. Argiyan berhasil ditangkap oleh tim gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Depok di Pekalongan, Jawa Tengah.

“Benar, pelaku sudah ditangkap di Pekalongan,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya, Jumat (19/1).

Pelaku Cemburu
Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan korban dan pelaku memiliki hubungan asmara.

“Betul, pelaku pacar korban,” kata Rovan.

Argiyan mengaku membunuh korban karena merasa cemburu.

“(Motif) cemburu,” imbuh Rovan.

Polisi melakukan olah TKP pembunuhan mahasiswi Kayla Rizki Andini (20) di Sukmajaya, Depok. Pelaku,
Permintaan Maaf Pelaku

Argiyan mengaku telah membunuh pacarnya, seorang mahasiswi berinisial KRA (20) di kontrakan di Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar). Argiyan mengaku tega membunuh kekasihnya itu karena terbakar api cemburu.

“Saya jemput dia ke kampus, saya lihat dia sama cowok. Saya suruh dia ke rumah saya, kontrakan orang tua saya sama saya,” kata Argiyan dalam video yang diterima Wartawan, Jumat (19/1).

Argiyan ditangkap tak lama setelah membunuh korban pada Kamis (18/1) kemarin sore di Jalan Belacus, RT 04 RW 05 Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok. Argiyan mengaku meminta KRA datang ke kontrakannya tersebut seorang sendiri setelah dilihatnya jalan dengan pria lain.

AArgiyan dan pacarnya terlibat cekcok saat itu. Dia lalu emosional hingga kemudian mencekik pacarnya.

“Di rumah kontrakan saya, saya cekcok berdua. Akhirnya saya emosi, saya khilaf,” katanya.

Dia mengatakan korban sempat melawan. Argiyan kemudian meminta maaf dan mengaku khilaf.

“Saya minta maaf sebesar-besarnya sama keluarga, saya khilaf,” ucapnya.

Sosok Kayla di Mata Keluarga
Paman mendiang Kayla, Erwin mengungkapkan keponakannya itu adalah sosok anak yang sopan dan penurut. Kayla juga terbilang pintar secara akademik.

“Anaknya membaur, sopan, nurut. Penurut anaknya. Pinter juga,” kata Erwin saat ditemui detikcom di rumahnya, Taman Sari, Jakarta Barat, Jumat (19/1).

Erwin merasa terpukul atas meninggalnya Kayla secara tragis. Ia tak menyangka keponakannya itu akan meninggal dibunuh pacarnya sendiri.

Erwin kemudian menceritakan momen terakhirnya bersama Kayla sebelum mendengar kabar keponakannya itu meninggal. Ia mengatakan, Kayla sempat video call bersamanya dan sang nenek.

“Saya terpukulnya, sebelumnya kan papanya datang ke sini, neneknya kirim uang ‘Ni buat cucu untuk jajan’. Udah sampai uangnya di Kayla, video call Kayla sama neneknya. ‘Aku kangen sama nenek, mau ketemu nenek’ itu seminggu yang lalu. Nangis Kayla sama neneknya.

‘Tapi aku enggak bisa nek banyak tugas kuliah’ gitu,” ujar Erwin menirukan percakapan Kayla dan neneknya.

Paman Minta Pelaku Dihukum Setimpal
Paman korban, Erwin menuntut pelaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu. Erwin berharp pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.

“Pelaku harus bertanggung jawab atas perbuatannya dengan hukuman yang setimpal. Karena ini sudah menghilangkan nyawa orang. Karena emosinya. Pelaku juga sudah ditangkap,” kata Erwin.

Sementara itu, Erwin mengapresiasi gerak cepat polisi yang menangkap pelaku. Pelaku sendiri ditangkap di Pekalongan, Jawa Timur.

“Itu canggih memang dan hebat. Dan saya yang nggak sadar itu ternyata pelaku kabur ke daerah Pekalongan, dapatnya di Pekalongan,” katanya.

“Cuma dalam 1×24 jam polisi hebat sudah menangkap pelakunya tersebut. Saya kira masih sekitar Jabodetabek. Apresiasi untuk kepolisian,” sambung Erwin. (d.c/Iwan)