Tangis Farida Felix Ingin Berlutut ke Ibu Satpam yang Dibunuh Anaknya

Jam : 06:50 | oleh -13 Dilihat
tangis ibu pembunuh satpam di bogor pecah
tangis ibu pembunuh satpam di bogor pecah

Bogor, ToeNTAS.com,- Pembunuhan keji yang dilakukan Abraham Michael Mangaraja Gandatua mengagetkan ibundanya, Farida Felix. Farida yang berprofesi sebagai pengacara itu tidak menyangka putranya membunuh satpam yang bekerja di rumahnya sendiri.

Sebagaimana diketahui, Abraham membunuh Septian (37), di kediamannya di Jalan Lawang Gintung, Kelurahan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, pada Jumat, 17 Januari 2025, dini hari. Pria berusia 26 tahun itu kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan atas pembunuhan berencana tersebut.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo mengatakan Abraham merencanakan pembunuhan itu dan telah mempersiapkan pisau untuk membunuh Septian yang dibelinya di toko perkakas. Oleh sebab itu, polisi menjerat Abraham dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.

Belakangan terungkap, Abraham mengaku membunuh Septian karena kesal. Abraham membunuh Septian yang sudah bekerja 2 tahun di rumahnya sebagai satpam itu gara-gara kerap diadukan kepada ibunya lantaran sering pulang malam.

“Adapun untuk motif, yaitu tersangka merasa kesal kepada korban sering mengadu kepada ibu tersangka karena pulang malam, larut malam. Sehingga tersangka sering dimarahi oleh ibu tersangka,” kata Kombes Eko dalam jumpa pers di Mapolresta Bogor Kota, Senin (20/1).

Kombes Eko mengatakan pihaknya tidak memberikan perlakuan istimewa kepada Abraham karena embel-embelnya sebagai anak pengacara. Eko juga menegaskan pihaknya akan menindak tegas segala bentuk tindak pidana tanpa pandang bulu.

“Pada intinya jajaran Polresta Bogor, tidak ada ruang pelaku bagi semua tindak pidana kekerasan dan sebagainya di Kota Bogor. Semua akan kami tindak tegas dan tanpa pandang bulu,”

Septian tewas setelah ditikam bertubi-tubi oleh tersangka Abraham. Hasil pemeriksaan visum luar ditemukan ada 22 luka tusukan pada tubuhnya.

“Nah, dari hasil (autopsi) ini, diketahui bahwa penyebab kematian ini berdasarkan gorokan terakhir yang dilakukan tersangka di bagian leher. Itu hasil autopsinya,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho.

Pembunuhan tersebut membuat Farida Felix selaku ibunda Abraham tak kuasa menahan air mata. Farida merasakan kepedihan mendalam atas pembunuhan yang dilakukan putranya terhadap satpamnya sendiri.

Farida Felix Mengaku Kaget
Pengacara Farida Felix buka suara terkait pembunuhan satpam Septian oleh putranya. Faria mengaku kaget atas tragedi berdarah di rumahnya itu.

“Saya Ibu Farida Feliz, ibunya Abraham Michael Mangaraja Gandatua. Saya sangat kaget menemukan adanya pembunuhan di rumah saya,” kata Farida Felix di Mapolresta Bogor Kota, Senin (20/1).

Farida menyatakan dirinya tidak membenarkan pembunuhan yang dilakukan oleh putranya. Pembunuhan itu, kata dia, meninggalkan luka yang mendalam di hatinya.

“Saya sangat tidak setuju dengan pembunuhan itu. Karena itu membuat kepedihan yang sangat mendalam dalam hati saya,” imbuhnya.

Farida Felix Ingin Berlutut Minta Maaf
Ibunda Abraham Michael, Farida Felix, mengaku ingin meminta maaf kepada keluarga Septian. Sambil menangis, wanita yang berprofesi sebagai pengacara ini mengaku akan berlutut untuk meminta maaf kepada keluarga almarhum.

“Saya sebenarnya ingin bertemu dengan keluarganya Septian, ingin sekali bertemu, tapi saya nggak tahu rumahnya. Saya nggak tahu alamatnya, saya nggak tahu alamatnya, saya nggak tahu nomor teleponnya, saya nggak tahu bagaimana menghubunginya. Kalau bisa, bagaimana orang tuanya saya bertemu, saya berlutut saya minta maaf kepada ibunya Septian,” katanya sambil menangis.

Farida Sebut Anaknya Terpengaruh Obat
Farida mengatakan anaknya itu melakukan pembunuhan tersebut di bawah pengaruh obat-obatan. Dia merasa sangat sedih atas tragedi ini.

“Saya berlutut saya minta maaf kepada ibunya Septian, karena anak saya melakukan itu di bawah kontrol obat-obat yang dimakannya. Jadi saya sangat sedih, sangat sedih,” ucapnya.

Sosok Septian di Mata Farida Felix
Farida Felix mengaku perasaannya tidak menentu saat mengetahui pembunuhan yang dilakukan oleh putranya. Untuk itu, dia berharap bisa bertemu keluarga Septian untuk meminta maaf secara pribadi.
“Saya begitu mengetahui kejadian ini, jantung saya berdebar-debar, jantung saya sakit. Saya berharap, saya bisa bertemu dengan orang tuanya Septian, dengan istrinya Septian. Saya meminta maaf, berlutut di hadapan mereka, karena saya nggak tau alamat rumahnya, nggak tahu nomor teleponnya, saya masih menunggu,” kata Farida.

Di mata Farida, Septian adalah sosok pegawai yang baik. Septian selalu menyapanya setiap kali ia bertemu.

“Septian itu anak yang baik, dia selalu mengucapkan ‘Selamat pagi, Bu, selamat malam, Bu’, itu yang selalu diucapkan dia kepada saya,” ucapnya menirukan sapaan Septian.

Janji Tanggung Biaya Pendidikan Anak Septian
Sebagai bentuk pertanggungjawabannya, Farida Felix berjanji akan memberikan biaya pendidikan kepada anak-anak Septian. Farida juga berjanji memberikan tunjangan bagi keluarga Septian yang ditinggalkan.

“Bahwa kami mewakili ibu menyampaikan akan menanggung biaya pendidikan dari anak-anak Pak Septian di sekolah dan biaya tunjangan hidup dan juga untuk dukacita,” ujar pengacara Abraham, Bertua Diana Hutapea, kepada wartawan di Mapolresta Bogor Kota, Senin (20/1).

Bertua mengatakan pihaknya berkeinginan bertemu dengan keluarga Septian. Bertua berharap Farida Felix bisa menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada pihak keluarga Septian.

“Kami akan menemui beliau untuk mengucapkan belasungkawa kami. Itulah iktikad baik kami,” ucapnya.

Selain itu, Farida Felix selaku ibunda dari Abraham yang sekaligus majikan Septian menyampaikan keinginannya menemui keluarga Septian untuk memberikan gaji terakhir almarhum.

“Yang kedua, saya mewakili ibunya tersangka, kepada keluarga korban, ibu Septian untuk datang menemui kami atau kami menemui beliau untuk memberikan gaji Bapak Septian yang terakhir yang tetap berjalan,” lanjutnya.

Bertua Diana menyampaikan pihaknya akan mengikuti proses hukum yang berlaku. Ia pun menyerahkan sepenuhnya proses hukum terhadap Abraham kepada pihak kepolisian.

“Untuk selanjutnya kita serahkan kepada kepolisian yang akan menyidik agar terang jelas perkara ini,” pungkasnya. (d.c/Budi)