Remaja Diperkosa 7 Orang di Tangerang, KPAI: Perhatikan Gerak-Gerik Anak

Jam : 08:04 | oleh -328 Dilihat
foto dokumentasi
foto dokumentasi

Jakarta, ToeNTAS.com,- KPAI menyayangkan atas kejadian pemerkosaan yang dialami seorang remaja berusia 16 tahun di Tangerang oleh 7 orang temannya yang berujung pada meninggal dunia. KPAI meminta agar seluruh pihak mengupayakan perlindungan terhadap anak.

“Kami sangat prihatin dan menyayangkan atas kejadian ini. Kasus ini harus menjadi evaluasi kita semua, masyarakat dan para orangtua,” kata Ketua KPAI, Susanto, saat dihubungi, Sabtu (13/6/2020).

Susanto meminta agar masyarakat turut serta memantau anak-anaknya sehingga terhindari dari perbuatan yang terlarang. Dia juga meminta agar perlindungan terhadap anak-anak dilakukan secara bersama-sama oleh semua pihak.

“Tak boleh ada korban-korban lagi di kemudian hari. Makanya, prinsip gotong royong untuk melindungi anak itu sangat penting. Mencegah jika ada gerak-gerik dan mencurigakan, mengedukasi agar tak ada korban dan pelaku di lingkungan sosialnya,” ucapnya.

Susanto juga mengajak seluruh pihak untuk mengedukasi anak-anak sehingga tidak terpapar hal negatif dari teknologi digital. Selain itu, dia juga meminta agar siapapun untuk melaporkan ke polisi jika ada kejahatan terhadap anak.

“Mengedukasi agar tidak terpapar dampak negaif digital, segera melaporkan ke pihak berwajib jika ada kejahatan terhadap anak. Ini penting agar tak ada jatuh korban di kemudian hari,” ujarnya.

Sebelumnya, Kapolres Tangsel AKBP Iman Setiawan menyebutkan bahwa korban diperkosa para pelaku pada pertengahan Mei 2020. Namun, Margana meralat informasi tersebut, bahwa keterangan tanggal kejadian itu diperoleh dari keluarga korban, bahwa korban diperkosa pada tanggal 18 April.

Pada saat itu, korban dibawa ke rumah teman tersangka F yang juga ikut memperkosa korban. Di lokasi tersebut tersangka F mengajak keenam teman-temannya untuk ikut datang ke lokasi.

Lebih lanjut, Margana mengatakan tersangka F kemudian memberikan korban tiga butir pil eximer. Setelah korban kehilangan kesadaran, secara bergiliran ketujuh pelaku memperkosa korban.

“Tersangka F tadi kemudian memberikan pil eximer tiga butir kemudian melakukan persetubuhan. Setelah satu itu selesai, kemudian yang lain bergiliran. Jadi, setelah satu sedang lagi melakukan persetubuhan, yang lainnya antre di luar,” ujarnya.

Hingga saat ini polisi masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut. Polisi mengatakan sudah ada empat pelaku yang berhasil diamankan, sedangkan 3 pelaku lainnya masih diburu.

Empat pelaku yang telah ditangkap yakni FF alias Cedem, S alis Jisung, DE alias Boby dan A alias Anjay. Sedangkan 3 pelaku lainnya yang masih diburu yakni R, DO dan DI. (det.c/k)