Hindari Mengucapkan Kata-Kata Ini Kepada Anak Ketika Marah

Jam : 14:11 | oleh -154 Dilihat

Orang tua sering kali hilang kesabaran ketika menghadapi kenakalan anak, seperti rewel, berkelahi, mencuri, tidak patuh, dan sebagainya. Berbagai macam cara mulai dari bentakan, ancaman, hingga pemukulan secara fisik kerap dilakukan oleh orang tua supaya dapat meredam kenakalan mereka. Pertanyaannya, menurut Anda apakah cara-cara tersebut efektif? Mungkin ada sebagian dari Anda yang setuju dan sebagian lain mungkin menjawab tidak setuju.

Menjadi orang tua sangat dibutuhkan kesabaran ekstra, adalah memang tanggung jawab Anda untuk bisa mengendalikan mereka, akan tetapi bukan dengan cara kekerasan fisik dan kata-kata kasar. Anak-anak butuh waktu untuk bisa memahami segala sesuatu, Anda pun dulu waktu seusia mereka pasti juga melakukan kenakalan yang sama. Lepas dari betapa suram masa kecil Anda dulu atau betapa tegas orang tua Anda telah mendidik Anda selama ini, ketahuilah bahwa anak-anak Anda saat ini adalah pribadi yang berbeda. Anda boleh menerapkan pola pengasuhan yang sama seperti yang Anda terima dari orang tua Anda dulu atau Anda ingin menerapkan pola pengasuhan yang baru, itu semua terserah kepada Anda.

Oleh karena itu, apapun alasannya, bila Anda terpaksa harus marah untuk menunjukkan ketegasan Anda kepada anak-anak Anda, sebisa mungkin kendalikan emosi Anda dan hindarilah mengucapkan kata-kata berikut ini kepada mereka:

1. “Dasar berengsek!”
Kalimat kasar yang sering diucapkan oleh orang dewasa yang sedang marah ini tidak patut ditujukan kepada seorang anak. Ketika seorang anak menerima kalimat ini dari orang tuanya, maka hal itu akan tertanam dalam benak mereka dan mereka akan belajar untuk semakin tidak menghormati Anda. Lebih parahnya lagi mereka akan meniru dan mengucapkan hal yang sama kepada orang lain.

2. “Ini semua salahmu!”
Anak-anak sangat membutuhkan arahan dan bimbingan dari kedua orang tuanya. Ketika mereka berbuat kesalahan itu adalah hal yang wajar, sebagai orang tuanya Anda tidak boleh menghancurkan rasa ingin tahunya. Anda juga tidak boleh menghancurkan rasa percaya dirinya dengan mengatakan, “Ini semua karena salahmu atau semua ini terjadi gara-gara kamu.”

3. “Dasar goblok!”
Seorang anak yang sering mendapatkan teguran semacam ini dari orang tuanya akan menjadi minder dan tidak memiliki percaya diri yang baik. Dia akan merasa bahwa dirinya memang tidak becus dalam mengerjakan sesuatu. Bila tetap diteruskan, tanpa Anda sadari Anda sendirilah yang telah menghancurkan masa depannya.

4. “Dasar anak setan!”
Emosi orang dewasa memang terkadang bisa tak terkontrol, berbagai macam kata-kata kasar, makian dan umpatan sangat mudah keluar dari mulut Anda. Ketika Anda sedang marah kepada anak Anda dan betul-betul jengkel karena tingkah lakunya yang tidak bisa diatur jangan pernah mengatakan kepadanya bahwa dia anak setan. Bila Anda mengharapkan rasa hormat darinya dan ingin supaya anak Anda mudah untuk diatur, maka lebih baik Anda melakukan introspeksi diri. Terkadang anak-anak yang berperilaku demikian sebenarnya hanya menunjukkan rasa protes kepada Anda.

5. “Dasar kurang ajar!”
Kalimat ini hanya pantas ditujukan kepada seseorang yang telah melakukan perbuatan jahat seperti mencuri, membunuh, atau memperkosa, bukan untuk anak-anak yang sesungguhnya belum mampu memahami apa yang telah dia lakukan itu benar atau salah.

6. “Kami tidak pernah mengharapkanmu.”
Bila Anda sangat mengasihi anak-anak Anda, semarah apapun Anda jangan pernah sekalipun mengucapkan kalimat ini kepada mereka. Kalimat ini bagaikan sebuah kutukan kepada seorang anak. Sekali saja kalimat ini keluar dari mulut Anda, maka Anda tidak akan pernah bisa menyembuhkan luka di hatinya sampai kapanpun dan Anda juga tidak akan pernah bisa mendapatkan rasa hormat darinya.
Anda marah dan jengkel menghadapi perilaku nakal anak adalah hal yang wajar, Anda bukanlah seorang malaikat, Anda hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari berbagai macam kesalahan. Tetapi sebagai orang tua, Anda dituntut untuk mampu mengendalikan emosi Anda. Kedewasaan Anda dalam hal ini sedang diuji. Cara Anda mendidik mereka menentukan kualitas Anda sebagai orang tuanya, dan kesalahan Anda dalam mendidik merekalah yang justru dapat menghancurkan masa depannya.(kris).-