TNI Sebut Rusuh Deiyai Dipicu Massa Teriak ‘Papua Merdeka’

Jam : 14:55 | oleh -84 Dilihat

Jakarta, ToeNTAS.com,- Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyebut teriakan ‘Papua merdeka’ dari massa aksi memantik kerusuhan di Kabupaten Deiyai, Papua pada Rabu lalu (28/8). Padahal, unjuk rasa di bawah komando Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Stevanus Pigai di depan Kantor Bupati Deiyai itu mulanya berlangsung tenang.

Aksi damai tersebut menyuarakan penolakan terhadap bentuk rasialisme dan intimidasi terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya pada pertengahan Agustus 2019 lalu.

Kepala Bidang Penerangan Umum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman mengatakan aksi massa yang diikuti 100 orang dan berlangsung pada pukul 13.00 WIT itu mulanya berlangsung aman. Aparat TNI dan Polri turut berjaga di sana.

Namun, selang satu jam, situasi mendadak berubah ketika ada massa yang datang sambil meneriakkan ‘Papua Merdeka’ dan mengibarkan Bendera Bintang Kejora.

“Tiba-tiba berubah saat munculnya ribuan orang sambil meneriakkan Papua Merdeka, mengibarkan Bendera Bintang Kejora dengan bersenjata panah dan parang serta batu,” kata Taibur Rahman dalam keterangan tertulis kepada CNNIndonesia.com, Kamis (29/8).

“Massa bertindak brutal dan membabi buta melakukan penyerangan pelemparan batu dan anak panah kearah aparat keamanan dan Kantor Bupati,” lanjutnya.

Taibur mengklaim aksi yang tak bisa dikendalikan itu membuat seorang personel TNI meninggal dunia akibat anak panah, bacokan dan lemparan batu. Selain itu, dua personel TNI dan tiga polisi pun dikabarkan luka-luka.

Sementara dari warga sipil terdapat dua korban meninggal. Satu orang meninggal dunia akibat luka panah dan seorang lainnya akibat luka tembak di kaki.

“Setelah massa membubarkan diri, Kodam XVII/Cenderawasih mengevakuasi korban ke RS Paniai untuk mendapatkan pertolongan medis dan mengevakuasi korban meninggal ke Nabire,” terang dia.

Setelah itu, sambung Taibur Rahman, TNI berkoordinasi dengan Polda Papua untuk terkait pengamanan selanjutnya.

Beberapa hari sebelumnya, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melangsungkan pertemuan dengan berbagai tokoh. Tatap muka tersebut dilakukan untuk membahas penyelesaian konflik di Papua secara menyeluruh.

“Bertemu tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama tokoh pemuda dan tokoh perempuan di Biak, Jayapura dan Timika untuk berdialog dalam rangka penyelesaian permasalahan Papua secara komprehensif,” tambah dia.

Taibur Rahman memastikan situasi saat ini di Distrik Waghete, Kabupaten Deiyai terkendali dan kondusif. Aparat gabungan TNI-Polri menurutnya terus menjaga keamanan sejumlah lokasi dan fasilitas umum di Papua.

Sebelumnya, terjadi kerusuhan di tengah aksi massa demonstrasi antirasialisme di Deiyai, Papua, Rabu (28/8).

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Rudolf Rodja mengatakan insiden yang berakhir kerusuhan Deiayai itu berawal dari demo yang dilakukan sekitar 100 orang. Mereka mulanya berunjuk rasa di halaman kantor bupati.

Namun tiba-tiba datang sekitar seribuan orang yang berlari-lari kecil dan sebagian di antara menyerang aparat keamanan. Walhasil, aksi menjadi ricuh. (cnn.c/G)