Teka-teki Restu Megawati untuk Putra Jokowi

Jam : 06:40 | oleh -82 Dilihat

Jakarta, ToeNTAS.com,- Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan keseriusannya untuk maju Pilwalkot Solo. Gibran yang datang untuk ‘kursus’ politik dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputi kemudian disuruh membaca buku.

Untuk menghadapi Pilwalkot Solo, DPC PDIP Kota Solo di bawah kepemimpinan FX Hadi Rudyatmo telah memutuskan mengusung pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa. Dalam situasi ini, Gibran tetap ingin ikut maju Pilwalkot Solo lewat jalur DPP PDIP hingga akhirnya sowan ke Megawati. Kepada siapa restu Megawati berlabuh?

Pantauan detikcom, Gibran tiba di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 11.55 WIB, Kamis (24/10/2019). Gibran yang mengenakan kemeja ‘Indonesia Raya’ itu datang sambil membawa buku bersampul kuning kecokelatan.

Usai pertemuan, Gibran mengakui kedatangannya memang membahas keseriusan maju di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo lewat PDIP. Karena itu, dia mengatakan sudah selayaknya sowan ke petinggi PDIP.

“Siang ini tadi saya berkesempatan untuk sowan, untuk silaturahmi ke Bu Mega. Jadi kan di Solo kan saya sudah mengambil KTA (kartu tanda anggota) PDIP ya, sudah sewajarnya saya sowan dan silaturahmi ke senior-senior petinggi-petinggi PDIP,” ujar Gibran.

“Jadi kalau di Solo kan saya sudah sowan ke Pak Rudi (Ketua DPC PDIP Surakarta FX Hadi Rudyatmo), saya juga sudah sowan ke beberapa senior-senior PDIP, dan hari ini saya berkesempatan untuk silaturahmi ke Bu Mega,” sambungnya.

Gibran menjelaskan, ada banyak hal yang dia bahas bersama Megawati dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu. Inti pembahasan seputar rencananya maju menjadi calon wali kota di Solo.

“Saya sampaikan keadaan di Solo seperti apa, saya sampaikan keseriusan saya untuk maju, saya sampaikan juga bahwa karena saya sudah punya KTA PDIP saya sampaikan ke Bu Mega bahwa saya tidak akan maju lewat independen seperti yang dikatakan di Solo kemarin, itu tidak benar,” ucap Gibran.

“Itu saya tidak pernah berkata kepada siapa pun di mana pun kalau saya akan maju lewat independen. Saya sudah punya KTA PDIP, saya akan berjuang melalui PDIP juga,” sambungnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan isi pertemuan Gibran dan Megawati selain kursus politik. Gibran juga mengucapkan terima kasih kepada Megawati atas dukungan yang diberikan sehingga Jokowi menang di pilpres.

Hasto menyebut Gibran juga menyampaikan status yang kini memegang kartu tanda anggota (KTA) PDIP. Setelah itu, Megawati lalu disebut memberi wejangan politik kepada pria yang ingin mencalonkan diri di Pilwalkot Solo 2020 itu.

“Silaturahmi ini sangat penting dan kemudian Mas Gibran juga menyampaikan telah ber-KTA PDI Perjuangan. Lalu Ibu menyampaikan beberapa hal yang harus dilakukan oleh anggota PDI Perjuangan. Bahkan Ibu juga menyampaikan bacaan wajib, seperti buku ‘Indonesia Menggugat’, ‘Mencapai Indonesia Merdeka’, ‘Lahirnya Pancasila’, dan ‘Membangun Tatanan Dunia yang Baru’,” sebut Hasto.

“Semua buku Bung Karno yang bersifat wajib, termasuk Mas Gibran pun juga oleh Ibu disarankan membaca 4 buku tersebut selain AD/ART partai. Dengan demikian, pertemuan tadi semacam kursus politik juga secara langsung dari Ibu Megawati Soekarnoputri kepada Mas Gibran,” imbuh Hasto.

Gibran menyatakan akan maju di Pilkada Solo lewat PDIP. Namun peluangnya mendaftar lewat DPC PDIP telah tertutup. DPC PDIP Kota Solo di bawah kepemimpinan FX Hadi Rudyatmo telah memutuskan mengusung pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa.

Ketegasan Rudy menolak Gibran tersebut menaikkan tensi politik yang cukup tinggi di Solo. Gibran sejauh ini tetap menegaskan akan maju Pilkada Solo lewat PDIP. Dia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan senior-senior partai di tingkat pusat.

Terkait sowan ke Megawati itu, Ketua DPC PDIP Surakarta, FX Hadi Rudyatmo mengatakan Megawati meminta Gibran membaca 4 buku. Buku-buku itu yakni ‘Indonesia Menggugat’, ‘Di Bawah Bendera Revolusi’, dan Sarinah.

“Sama satunya saya lupa. Itu semua tentang Bung Karno. Dan paling tidak harus paham AD/ART,” beber Rudy FX Hadi Rudyatmo kepada wartawan di rumah dinasnya, Kamis (24/10).

Sebelumnya, Rudy juga mengungkapkan bahwa Megawati menasihati Gibran. Isi nasihat itu disampaikan saat Rudy bertemu Mega beberapa waktu lalu.

“Beliau (Gibran) suruh belajar dulu jadi anggota partai, anggota DPRD, itu yang disampaikan kepada saya. Saya tidak nambahi dan tidak mengurangi,” ungkapnya.

Meski begitu, Rudy menegaskan tidak melarang siapapun untuk mencalonkan diri dalam Pemilu. Bahkan jika Gibran mendaftar lewat DPD atau DPP, Rudy tetap mempersilakan. (det.c/F)