Henry Cawalkot Surakarta, Kalau Tidak Dengan Gibran Mundur

Jam : 08:10 | oleh -99 Dilihat

Solo, ToeNTAS.com, – Kini bursa Cawalkot Surakarta sudah mulai menyeruah dan ramai diperbincangkan masyarakat Solo, khususnya. KP (Kanjeng Pangeran) Henry Indraguna, SH, CLA, CIL  juga sudah mempersiapkan diri untuk maju sebagai Cawalkot disana. Untuk merealisasikan keinginannya tersebut, HI telah menetapkan pilihannya menggunakan  ‘mobil’ sebagai kendaraan dari PDIP, alasanya partai ini memiliki masa depan yang cukup baik. Dengan demikian Timses-nya kini telah melakukan komunikasi dengan baik dan pihaknya akan mengikuti kebijakan partai tersebut. “Minggu depan kami akan mendaftarkan ke DPP PDIP untuk mendapatkan rekomindasi” katanya

Disana, pihaknya akan berdiskusi untuk mengutarakan program-programnya yang telah dilengkapi dengan data-data yang valid yang selama ini dikumpulkan, karena program tanpa diperkuat dengan data, jelas tidak akan berjalan dengan baik. HI juga telah menentukan sikapnya berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Saya memilih berpasangan dengan Mas Gibran, kalau tidak dengan Gibran lebih baik tidak sama sekali, saya akan mundur” tegasnya.

Kendati Pilkada (pemilihan kepala daerah) serentak akan dilaksanakan setahun lagi, tepatnya pada 23 September 2020 mendatang, namun sebagai calon kepala daerah yang masih muda kreatif, inovatif dan pintar, Henry sekarang ini sudah siap dengan segala sesuatunya, termasuk  memiliki KTA PDIP, begitu juga dengan Gibran yang juga telah menjadi anggota PDIP. “Kami sama-sama telah resmi menjadi anggota PDIP dan saya bangga” ujarnya dihadapan sejumlah wartawan tadi malam, Rabu (30/10), di sebuah Café di Solo

Henry juga telah siap dengan program-programnya untuk memajukan Kota Solo, karena dia telah mempelajari dan mengumpulkan data kondisi daerah dan kebutuhan laju kehidupan masyarakat di daerah tersebut. Menurutnya, mulai tahun 2020 kondisi kepemimpinan daerah harus berubah. Dengan demikian sudah waktunya kaum mellinial yang kreatif, inovatif, jujur, memiliki keberanian untuk tidak korupsi harus tampil dipermukaan. “Program itu akan saya bacakan, setelah satu jam saya di lantik” janjinya

Henry juga mengatakan, di Solo yang menjadi prioritas untuk dikembangkan, yakni kualitas pendidikan dan penggalakkan ekonomi kreatif untuk menopang laju kehidupan masyarakat setempat. Bahkan, untuk mewujudkannya Henry juga telah memiliki suatu program yang disebutnya Prolima (program lingkungan mandiri) yang dimiliki setiap KK (kepala keluarga), dengan begitu Henry sudah meyiapkan dan menghitung bantuan dana untuk mewujudkan semua itu, sekaligus menopang kenaikkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). “Kota Solo harus di rubah menjadi kota metroplitan yang berbudaya. “Jadi konflik internal di Kraton Surakarta harus selesai dengan terciptanya kerukunan” tandasnya. (Her)