Dipakai Pelaku Teror Bom, Jaket Ojol akan Dibatasi Peredarannya

Jam : 00:10 | oleh -108 Dilihat

Jakarta, ToeNTAS.com,-  Pagi ini terjadi ledakan di Polrestabes Medan, Sumatera Utara. Pelaku teror dikabarkan berjumlah dua orang dan menggunakan atribut ojek online.

Akibat insiden ini, para pengemudi ojek online pun mengeluh. Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) menyatakan hal itu menimbulkan keresahan bagi kalangan ojek online se-Indonesia. Mereka khawatir hal ini akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pengemudi ojek online.

Sebagai regulator, Kementerian Perhubungan pun langsung bertindak. Kemenhub akan melakukan koordinasi dengan pihak aplikator untuk membatasi peredaran atribut ojol. Rekrutmen driver pun mau diperketat.

Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono mengatakan bahwa aksi teror menimbulkan keresahan bagi kalangan ojek online se-Indonesia. Pihaknya khawatir hal itu akan menimbulkan stigma negatif masyarakat terhadap ojek online.

“Atas adanya aksi terorisme bom bunuh diri yang menggunakan jaket ojek online ini menimbulkan keresahan dari rekan-rekan ojek online yang ada di seluruh Indonesia, karena rekan-rekan ojek online khawatir dengan adanya pelaku menggunakan atribut ojek online akan menimbulkan stigma negatif terhadap ojek online yang ada di seluruh Indonesia,” kata Igun di Markas Garda, Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Menurutnya, akan ada pihak-pihak yang lebih waspada terhadap pengemudi ojek online. Belum lagi pihaknya akan mendapatkan pengamanan yang lebih ketat saat harus mengantar barang ke tempat umum.

“Artinya banyak pihak yang akan lebih waspada khususnya manajemen-manajemen di gedung ataupun pusat-pusat keramaian apabila melihat aktivitas ojol yang mencurigakan,” tutur Igun.