Jakarta Darurat Corona, Anies Liburkan Sekolah Selama 2 Minggu

Jam : 09:06 | oleh -240 Dilihat
Anies Baswedan
Anies Baswedan

Jakarta, ToeNTAS.com,- Menyusul naiknya kasus positif Virus Corona (COVID-19) di Indonesia, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Kegiatan belajar mengajar nantinya akan dilakukan dengan metode jarak jauh.

Alasan Anies memutuskan merumahkan para pelajar lantaran, berdasarkan penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa anak-anak merupakan penular terhadap orang dewasa.

Dikutip dari tayangan langsung Kompastv, Sabtu (14/3/2020), Anies mulanya mengatakan dirinya telah mengadakan rapat bersama sejumlah dokter, mulai dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), ikatan dokter anak, hingga pimpinan World Health Organization (WHO) di Indonesia.

Berdasarkan hasil rapat tersebut, diputuskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan meliburkan kegiatan belajar mengajar.

“Itu sebabnya kita lakukan langkah bertahap, dari mulai pemberitahuan untuk berhati-hati, pengurangan aktivitas di luar rumah, kemarin, dan hari ini kita membahas secara khusus tentang kegiatan anak-anak di sekolah,” papar Anies.

“Dari hasil pembahasan, atas situasi yang sedang terjadi di Jakarta, dan Indonesia, di Jakarta kita memiliki penduduk sebanyak 10 juta 600 ribu orang,” lanjutnya.

Anies lalu menunjukkan berapa banyak jumlah pelajar yang ada di ibu kota.

“Peserta didik di kota ini ada 1,5 juta anak, dan khusus untuk anak-anak SMA, SMK yang sedang mengikuti ujian nasional, atau kelas 12, itu jumlahnya 124 ribu peserta didik,” jelasnya.

“Kita menyadari bahwa langkah yang harus dilakukan saat ini adalah melakukan semua prosedur mengurangi interkasi antar warga, social distancing measure harus diterapkan.”

“Artinya mobilitas penduduk ditekan sekecil mungkin, kegiatan-kegiatan tidak perlu ditiadakan,” sambung Anies.

Berdasarkan hasil rapat, Anies memutuskan kegiatan belajar mengajar hingga ujian akan ditunda untuk dua minggu ke depan.

“Kita sampai pada kesimpulan bahwa, Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk menutup semua sekolah di lingkungan provinsi DKI Jakarta, dan akan melakukan proses belajar mengajar melalui metode jarak jauh.”

“Dan bagi peserta ujian nasional, yang akan berlangsung hari Senin besok, juga ujian sekolah, diputuskan juga ditunda,” kata Anies.

“Penutupan sekolah ini berlaku selama dua minggu, dan kami akan melakukan review kembali di akhir pekan kedua untuk melihat perkembangannya,” imbuhnya.

Alasan Penutupan Sekolah

Anies mengatakan berdasarkan hasil penelitian dokter dan tim kesehatan di seluruh dunia, ditemukan bahwa anak-anak merupakan penular yang rawan menginfeksi COVID-19 ke orang dewasa.

“Anak-anak, data menunjukkan mereka tidak banyak terjangkiti COVID-19, tetapi mereka adalah carrier, penular dari orang dewasa satu ke orang dewasa lainnya,” ujarnya.

“Jadi meskipun mereka tidak terjangkiti, angkanya kecil, tapi mereka bisa menularkan dari satu pribadi ke pribadi lainnnya,” sambungnya.

Kegiatan belajar mengajar yang selalu melibatkan orang dewasa menjadi perhitungan Anies menutup sekolah.

Di antaranya adalah mengantar jemput, belajar mengajar, dan pendampingan.

Minta Transparansi Pemerintah

Sementara itu diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, sebaran Virus Corona tipe 2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 di Jakarta semakin meluas.

Karena itu ia meminta agar pemerintah pusat memberikan wewenang kepada Pemprov DKI Jakarta untuk turut memeriksa orang dengan suspect Virus Corona.

Pasien positif covid-19 di Indonesia saat ini paling banyak berada di Jakarta.

Pemeriksaan suhu tubuh Anies Baswedan, Jumat (6/3/2020)
Pemeriksaan suhu tubuh Anies Baswedan, Jumat (6/3/2020) (instagram/@aniesbaswedan)

“Sebarannya cukup luas. Beberapa hari yang lalu baru menyebar di wilayah selatan,” kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/3/2020).

“Hari ini sudah menyebar di semua tempat.”

“Hampir semua kecamatan ada kasus (covid-19) sekarang,” tambah dia.

Karena itu, Anies meminta pemerintah pusat memberi wewenang kepada Pemprov DKI Jakarta untuk turut memeriksa para suspect Virus Corona.

Tujuannya untuk mempercepat upaya pencegahan penyebaran Virus Corona.

Selama ini, Pemprov DKI membutuhkan waktu untuk menunggu hasil pemeriksaan suspect corona yang dilakukan Kemenkes.

Hal itu memperlambat upaya pencegahan penyebaran Virus Corona.

“Kami tidak punya cukup waktu untuk menunggu, kami memiliki kewajiban untuk melindungi semua.”

“Karena itu penting sekali bagi kami untuk bergerak cepat dan lebih cepat, karena itu akses untuk menguji harus dilakukan, transparansi harus ada, dari situ perlindungan bisa dilakukan,” kata Anies.

Hingga Jumat (13/3/2020) sore, ada 69 kasus positif covid-19 di Indonesia. Dua di antaranya merupakan balita.

Empat dari 69 pasien positif covid-19 telah meninggal dunia. (tribn.c/t)