Peneliti IPB dan UI Temukan Khasiat Jeruk dan Kulitnya Melawan Corona

Jam : 12:00 | oleh -223 Dilihat
jeruk dan kulitnya
jeruk dan kulitnya

ToeNTAS.com,- Pandemi corona terus menyebar pesat di Indonesia. Beberapa upaya pencegahan pun bisa dilakukan masyarakat, misalnya dengan rutin mencuci tangan dan menjaga kebersihan. Di sisi lain, berbagai riset pun terus dilakukan para ahli guna menemukan senyawa yang untuk menangkal Covid-19.

Tim periset dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Farmasi UI, Pusat Studi Biofarmaka Tropika (TropBRC), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University dan Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB telah melakukan penelitian bioinformatika untuk menemukan senyawa yang berpotensi bisa digunakan melawan virus corona.

“Senyawa tersebut adalah golongan flavonoid yaitu salah satunya hesperidin. Hesperidin ini disinyalir bisa memberikan perlindungan terhadap mikroba dan virus,” kata Guru Besar IPB University yang juga Kepala Pusat Biofarmaka Tropika (TropBRC), Prof Irmanida Batubara. Menurutnya, senyawa tersebut banyak ditemukan di kulit buah jeruk.

“Jadi selama berdiam di rumah, kita dapat membuat jus jeruk dan jangan lupa untuk ditambah sedikit kulit jeruk yang sudah dicuci bersih,” ujarnya. Kendati akan ada sedikit rasa pahit, namun rasa pahit ini yang menandakan adanya kandungan hesperidin ada di dalam jeruk.

Selain diolah langsung sebagai jus, jeruk beserta kulitnya ini juga bisa diolah dengan cara membuat infuse water untuk kemudian dikonsumsi untuk mendapat senyawa hesperidin dari kandungan buah tersebut.

Irmanida mengatakan, senyawa hesperidin terkandung pada semua jenis jeruk. Sehigga, masyarakat bisa memanfaatkan semua jenis jeruk, tak terbatas pada buahnya saja.

“Semua jenis jeruk mengandung hesperidin. Jadi tidak harus jeruk buah, kita juga bisa memanfaatkan kulit jeruk nipis, jeruk lemon dan varietas jeruk lainnya,” ujarnya. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 1.046 kasus positif corona di Indonesia. Dari angka tersebut, 46 orang sembuh dan 87 orang meninggal.(kd.c/na)