Budi Djarot: FPI Ilegal, Harusnya Rizieq yang Polisikan Saya

Jam : 08:42 | oleh -140 Dilihat
Foto Budi Djarot
Foto Budi Djarot

Jakarta, ToeNTAS.com,- Pentolan Gerakan Jaga Indonesia (GJI) Boedi Djarotdilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tuduhan menghina imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab. Boedi Djarot tak ambil pusing atas pelaporan tersebut.

“Saya tidak keberatan karena ini negara hukum. Kalau ada pihak yang merasa dirugikan, silakan laporkan saya. Sekarang yang mengadukan saya ini kan kebetulan FPI. Kedudukan FPI ini kan bukan ormas, sudah ilegal. Jadi, kalau mereka laporkan saya, syarat formilnya harus dipenuhi,” kata Boedi kepada wartawan, Jumat (7/8/2020).

Boedi menilai semestinya Habib Rizieq yang membuat laporan polisi. Jikapun Rizieq memberi kuasa, dia ingin memastikan syarat formil terpenuhi.

“Kemudian pengaduan ini kan harus yang bersangkutan yang harus melaporkan saya. Katakanlah, diduga orang dalam foto itu adalah Rizieq. Ya Rizieq yang lapor ke polisi. Tapi kemudian pertanyaan kedua, yang bersangkutan kan juga masih dalam proses hukum, statusnya tersangka. Dia lari, mengabaikan supremasi hukum di Indonesia. Kemudian dia menguasakan, kita lihat dulu, pemberi kuasa itu bagaimana statusnya,” katanya.

Dia mengatakan akan datang ke kantor polisi jika dipanggil terkait kasus tersebut. Boedi malah mengungkap dia bersama beberapa rekannya menerima intimidasi.

Dia berencana melapor ke polisi. Namun dia sedang mengumpulkan fakta-fakta.

“Kalau memenuhi syarat, saya hadapi, saya datang. Dan saya sedang mengumpulkan tindakan pidana yang dilakukan ormas FPI. Yang melakukan tindakan sepihak, main hakim sendiri, misalnya menyegel rumah saya, membuat keresahan di kampung rumah saya, pencemaran nama baik saya, kemudian mempersekusi orang yang viral di video. Didatangi rumahnya, dipaksa ini-itu, itu kan ranah hukum. Tidak boleh begitu,” ujarnya.

Boedi mengatakan tak menyebut nama dan merujuk pada seseorang. Dia mengatakan orang yang disebutnya sampah ialah yang mengganggu ketenteraman di Indonesia.

“Di video ini saya tak sebut nama. Manusia semacam ini saya anggap sampah. Dan siapa pun. Bukan hanya manusia dalam gambar itu, Siapa pun yang melecehkan NKRI, melecehkan agama, ulama, memelintir Pancasila untuk mengadu domba, memecah belah atau melakukan politik devide et empera lewat isu kebangkitan PKI, kebangkitan komunisme. Saya memusuhi itu. Itu yang saya maksud sampah,” ujarnya.

Dia mengatakan akan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Namun dia tak menyesal menyatakan menolak khilafah di Indonesia.

“Saya tidak ada maksud memusuhi warga bangsa, siapa pun. Saya memusuhi orang yang memecah ukhuwah islamiyah, mengganggu kerukunan beragama yang mereka buat lewat narasi agama. Ini kan berbahaya. Intinya saya no surrender, no mercy, dan no regret. Walaupun saya harus sendiri melawan ini, demi Merah-Putih, saya hadapi. Tapi saya yakin. I’m not alone. Kalau saya diam, itu akan membuat Indonesia makin tenggelam. Saya yakin saya tidak sendiri,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Tim Bantuan Hukum FPI menyebut Budi Djarot menghina dengan mengatakan Habib Rizieq ‘sampah’ dalam orasi saat melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR beberapa waktu lalu. Pelaporan Boedi Djarot ini juga tidak terkait dengan adanya upaya pembakaran poster Habib Rizieq yang dilakukan beberapa hari lalu.

“Kita melaporkan perihal tindakan dan kelakuan Boedi Djarot dan kawan-kawan pada beberapa hari lalu terkait penghinaan terhadap Habib Rizieq Syihab. Antara lain beliau menuduh Habib Rizieq Syihab sebagai sampah yang mengkhianati negeri dan jelas itu bentuk provokasi dan penghinaan,” kata pengacara FPI, Aziz Yanuar, kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (30/7). (det.c/l)