PUPR Urai Rencana Putus Masalah Banjir Pondok Gede Permai

Jam : 22:10 | oleh -237 Dilihat
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman meninjau kondisi banjir di Perumahan Pondok Gede Permai.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman meninjau kondisi banjir di Perumahan Pondok Gede Permai.

Bekasi, ToeNTAS.com,- Banjir kembali merendam Pondok Gede Permai, Kota Bekasi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun turun tangan untuk memutus masalah banjir yang hampir setiap tahun melanda Pondok Gede Permai, Bekasi.

Banjir di Pondok Gede Permai ini terjadi lantaran jebolnya tanggul Kali Bekasi yang berada di dekat perumahan. Pantauan di lokasi, banjir mencapai setinggi 1 meter.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau lokasi banjir di Pondok Gede Permai, Bekasi, Sabtu (20/2/2021) siang. Basuki membeberkan sejumlah rencananya menumpas banjir.

“Ini kan sistem penanganan banjir nggak bisa lokal ini penanganan banjir Kali Bekasi. Kalau dari hulunya Cikeas dan Cileungsi, jadi satu. Total panjang 33 km. Kami sudah dari PUPR membuat rencana sistemik menjadi tujuh paket,” kata Basuki di lokasi, Sabtu (20/2/2021).

“Ini akan dilakukan dari pertemuan Cileungsi-Cikeas sampai ke Bendung Bekasi. Jadi kira-kira kiri kanan 20 km. Di sini juga akan ditangani. Jadi dari bendungan ke muara ada enam paket lagi,” tambahnya.

Untuk sementara, penanganan banjir akan menggunakan geo bag berisi pasir. PUPR dan pemda setempat sudah menyiapkan sejumlah geo bag yang dijadikan dinding tanggul sementara.

“Yang sekarang ini sekitar 60 meter (tanggul) yang roboh. Kita akan segera tangani dengan geo bag. Sekarang sedang diisi dengan pasir di seberang sana. Jadi nggak perlu menunggu surut,” kata Basuki.

Basuki mengatakan geo bag ini untuk penanganan sementara dalam beberapa hari ke depan. Jika alat berat sudah memungkinkan masuk, Basuki mengatakan pihaknya akan langsung membangun kembali tanggul itu secara permanen.

“Yang perbaikan permanen akan dibuat dengan pembuatan tanggul permanen. Kalau geo bag sementara, 3-4 hari,” ucapnya.

“Pokoknya tidak perlu nunggu surut. Kalau memang ekskavator bisa masuk, kita masuk,” lanjut Basuki.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan curah hujan tinggi terjadi di Bukit Sentul dan di Bukit Hambalang, yang menyebabkan debit di Kali Cikeas dan Kali Cileungsi naik. Sebab, Kali Bekasi yang ada di dekat Perumahan Pondok Gede Permai merupakan tempat pertemuan arus dari dua kali tersebut.

“Yang sekarang terjadi di PGP adalah karena curah hujan tinggi di dua bukit, Hambalang dan Bukit Sentul, Kali Cikeas dan Kali Cileungsi,” ucapnya.

Rahmat Effendi turut mendukung rencana PUPR yang akan membuat tanggul permanen di Kali Bekasi. Kata dia, penanganan banjir memang harus dilakukan dari hulu ke hilir.

Sementara itu, Rahmat Effendi mengaku juga telah menyiapkan polder air di beberapa titik banjir lainnya. Dilanjutkan dengan program revitalisasi sungai yang kini volumenya mulai mengecil.

“Lalu polder di tiga kecamatan itu ada di Bekasi Barat Perumahan Duta Kranji, ada di Kempo Pondok Gede, dan ada di Bekasi Timur,” tutur Effendi. (Adi)