KASUS Terus Bertambah, 5 Dokter Paru Harus Tangani 1.233 Pasien Covid-19 di Batam

Jam : 18:23 | oleh -97 Dilihat
ilustrasi
ilustrasi

BATAM, ToeNTAS.com,- Jumlah pasien Covid-19 yang bertambah di Kota Batam tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang ada.

Dilansir dari batam.tribunnews.com, Saat ini Batam hanya memiliki 5 dokter spesialis paru.

Sementara para dokter tersebut harus menangani 1.233 pasien yang saat ini masih dirawat.

Keberadaan posko PPKM diharapkan mampu menekan penyebaran Covid-19 di tingkat RT dan RW. 

Sejauh ini sudah terbentuk 2.549 posko PPKM skala mikro.

Tugas penting ke depan adalah memaksimalkan dan tugas pokok dari PPKM ini.

“Dengan adanya posko ini, kita harapkan partisipasi semua pihak dalam menangani Covid-19. Semua pengurus PPKM harus menysosialisasikan penerapan protokol kesehatan. Saya minta tetap terapkan Protkes dan 5 M,” ujar Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, Senin (31/5/2021).

Diakuinya, saat ini pihaknya masih terus mengevaluasi PPKM yang sudah terbentuk. Berbagai keluhan yang disampaikan saat ini akan ditindaklanjuti bersama tim yang sudah ada, agar tim yang sudah dilantik bisa bekerja maksimal dalam mengendalikan penyebaran Covid-19.

“Selain tugas tim, saya juga minta kepada media untuk membantu pemerintah dalam mensosialisasikan dan mencarikan solusi untuk penanganan Covid-19 ini. Keluhan terkait penanganan Covid-19 akan kami perbaiki,” kata Amsakar.

Amsakar menuturkan sebelumnya Pemko sudah meminta kepada Camat, Lurah untuk berkoordinasi sampai ke tingkat RT dan RW terkait langkah-langkah penanganan pasien positif. 

“Harusnya tidak ada keraguan lagi. Karena semua sudah dijelaskan saat pelantikan. Sekarang tinggal camat yang harus pastikan informasi itu tersampaikan,” tuturnya.

Sementara itu, untuk tindakan pasien positif OTG, pihaknya juga sudah meminta Dinas Kesehatan untuk menugaskan tenaga medis untuk bergerak cepat. 

Mereka yang memiliki gejala langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, sedangkan mereka yang OTG diangkut ke Asrama Haji sebagai tempat isolasi mandiri terpusat.

Amsakar mengatakan, dalam menangani Covid-19 ini perlu partisipasi semua pihak. Mengingat angka penyebaran Covid-19 di Batam terus meningkat. 

“Satu hari penambahan kasus sudah mencapai ratusan orang. Kalau terus begini bisa semakin lambat pemulihan ekomoni,” katanya.

Ia menekankan agar pengurus PPKM menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan 5M seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

“Penerapan protokol ini harus makin digencarkan karena pertumbuhan pasien terus mengalami peningkatan di Batam,” ujarnya.

Asrama Haji saat ini sudah menampung kurang lebih 447 pasien padahal belum satu Minggu dibuka. Begitu juga dengan pelayanan di berbagai rumah sakit. Terkait pelayanan di Asrama Haji, Amsakar mengatakan juga akan terus memantau dan meminta laporan setiap harinya kepada petugas medis yang ditugaskan di sana.

“Asrama haji ini untuk mereka yang OTG. Jadi pelayanan menyesuaikan. Jumlah yang dirawat lebih banyak dari tenaga medis yang ada. Pelayanan kami upayakan semaksimal mungkin. Makanya saya minta masyarakat menjaga diri agar tidak terpapar, agar kasus bisa ditekan,” tutur pria berkacamata ini.

Selain menangani pasien, pihaknya juga fokus dalam mencegah. Melalui Surat Edaran Wali Kota Batam nomor 22/2021 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat beberapa kegiatan keramaianan sudah diperketat seperti acara pernikahan, restoran, dan sebagainya.

“Melalui surat edaran ini, yang melaksanakan pernikahan di KUA hanya 10 orang, kalau di rumah 30 orang. Kemudian tempat makan juga harus dikurangi meja 50 persen serta jam operasional hingga pukul 21.00,” katanya.

Dengan surat edaran itu, tim di tingkat kecamatan perlu mengintensifkan penanganan bagi masyarakat yang masih melanggar agar masyarakat makin sadar dan patuh terhadap aturan yang dibuat.

“Ini demi kita semua, demi mempermudah menangani Covid-19,” ujarnya. (Vina)