Jakarta, ToeNTAS.com,- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, laju kasus nasional konsisten mengalami penurunan selama delapan minggu berturut-turut. Kasus di pekan inipun telah turun sebesar 88,9 persen dibandingkan pada puncak kedua.
Bahkan, kata dia, jumlah kasus minggu ini lebih rendah dibandingkan puncak pertama dan mendekati titik kasus terendah pada 10 Mei lalu.
“Penekanan kasus ini tercapai karena kerjasama pemerintah yang bergerak cepat menyusun kebijakan dan seluruh lapisan masyarakat yang kooperatif dalam menerapkannya dengan disiplin,” kata Wiku saat konferensi pers.
Wiku kemudian menjelaskan mengenai strategi penanganan kasus selama lonjakan kedua ini. Saat kasus mulai meningkat, pemerintah langsung menetapkan kebijakan PPKM yang dilanjutkan dengan pembatasan yang lebih ketat atau PPKM Level 1-4 pada 26 Juli hingga saat ini.
Selain itu, pemerintah juga mengatur perjalanan baik dalam negeri maupun luar negeri. Kebijakan tersebut dievaluasi setiap minggu melalui rapat koordinasi rutin pusat dan daerah dan akan terus disesuaikan dengan perkembangan kasus yang dinamis di masyarakat.
Tak hanya itu, menurutnya, respon cepat dalam peningkatan kesiapan fasilitas kesehatan juga menjadi modal utama dalam menghadapi lonjakan kasus. Jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan terus ditambah dan hingga saat ini telah mencapai 116.939 tempat tidur. Begitu juga dengan alat kesehatan pendukung seperti oksigen dan ventilator yang juga terus dipenuhi dengan melakukan distribusi pengadaan ke berbagai rumah sakit rujukan.
“Serta pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan dengan memanfaatkan dokter internship dan perawat yang belum uji kompetensi dengan supervisi perawat senior,” ujar dia.
Selain itu, lanjut Wiku, tempat isolasi terpusat juga difungsikan untuk mengurangi beban rumah sakit rujukan di mana terdapat hingga lebih dari 20 ribu tempat tidur di tempat isolasi terpusat di seluruh Indonesia. Pemerintah juga memfokuskan pada peningkatan testing dan tracing.
“Testing terus ditingkatkan hingga mencapai hampir 1 juta orang diperiksa dalam satu minggu dengan jumlah laboratorium yang terus ditambah. Hingga saat ini terdapat 796 laboratorium rujukan di Indonesia,” kata dia.
Untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus yang semakin tinggi, pemerintah pun mempercepat pelaksanaan vaksinasi hingga mencapai 10 juta per 10 hari sejak Agustus 2021. Wiku menegaskan, pemerintah akan terus mengamankan kebutuhan stok vaksin nasional dan meningkatkan cakupan distribusi vaksin secara merata. (Wawan/rep.c.i)