Kerap Buat Onar, 2 Pengungsi Timur Tengah Dikeroyok Warga di Makassar

Jam : 06:33 | oleh -124 Dilihat
Foto: Kerap Buat Onar, 2 Pengungsi Timur Tengah Dikeroyok Warga di Makassar
Foto: Kerap Buat Onar, 2 Pengungsi Timur Tengah Dikeroyok Warga di Makassar

Makassar – Dua pengungsi asal Sudan dan Afganistan dikeroyok oleh sejumlah warga di Makassar. Keduanya dikeroyok lantaran kerap membuat onar warga sekitar.
Keduanya yakni, AMI (34) Sudan dan AE (48) Afganistan kerap membuat onar di Jalan Muhajirin Makassar pada Sabtu (25/9/2021). Keduanya kemudian diamankan oleh Rumah Detensi Imigrasi Makassar (Rudenim).

“Kedua pengungsi tersebut diamankan dari lokasi yang berbeda. Mereka para pengungsi yang bermukim di Indonesia, sudah seharusnya menghargai adat istiadat serta hukum yang berlaku di Indonesia,” kata Kepala Rudenim Makassar, Alimuddin, melalui keterangan persnya, Minggu (26/9/2021).

AMI diamankan karena sebelumnya hampir dikeroyok oleh penduduk sekitar yang tidak terima dengan ucapan kasar pengungsi ke salah seorang tokoh masyarakat.

“Menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya telah memerintahkan petugas untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan untuk sementara waktu mereka ditempatkan di Rudenim,” jelasnya.

Selain AMI, satu pengungsi juga dikeroyok oleh orang tak dikenal. Ia dipukul lantaran mengamuk ditempat pengungsian miliknya.

“Pengungsi asal Afganistan AE (48) diamankan di wismanya, setelah dipukul oleh beberapa orang tidak dikenal, penyebabnya yang tersebut terlebih dahulu memukul pengelola penampungan,” ujar Alimuddin.

“Sebelum diamankan, AE dan AMI dibawa ke rumah sakit oleh petugas rudenim untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Keimigrasian Dodi Karnida mengapresiasi gerak cepat Kepala Rudenim dan staf mengatasi permasalahan pengungsi. selain itu, penanganan pengungsi selama ini dilaksanakan dengan kerjasama dengan pihak UNHCR, IOM, Kepolisian, Pemda setempat juga pengelola penampungan.

“Kerjasama antar pemangku kepentingan diharapkan dapat menangani berbagai persoalan pengungsi, salah satunya permasalahan singgungan antara para pengungsi dengan penduduk setempat,” kata Dodi. (Vita/det.c)