Gubernur Gorontalo Tersinggung Risma Marah ke Warganya

Jam : 11:23 | oleh -151 Dilihat
Pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) mengumpulkan id card di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (30/9/2021). 57 + 1 pegawai KPK yang tak lolos TWK untuk alih status ASN diberhentikan dengan hormat per 30 September 2021.
Pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) mengumpulkan id card di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (30/9/2021). 57 + 1 pegawai KPK yang tak lolos TWK untuk alih status ASN diberhentikan dengan hormat per 30 September 2021.

Jakarta, ToeNTAS.com,-  Sikap Mensos Tri Rismaharini atau Risma marah-marah ke salah seorang warga di Gorontalo membuat Gubernur Rusli Habibie tersinggung. Gubernur Gorontalo itu menilai sikap Risma, seperti dalam video yang beredar, tidak patut dilakukan.

“Saya saat melihat video itu sangat prihatin. Saya tidak memprediksi seorang Ibu Menteri, sosial lagi, memperlakukan seperti itu. Contoh yang tidak baik,” kata Rusli saat usai menghadiri acara Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Pemerintah, di Hotel Maqna, Jumat (1/10/2021), seperti dilansir di situs Pemprov Gorontalo.

Rusli mengingatkan Risma untuk menjaga sikap di depan masyarakat, terlebih saat berkunjung ke kampung orang. Menurut Rusli, Risma saat itu marah-marah ke salah seorang pendamping program keluarga harapan (PKH), dalam rapat yang digelar pada Kamis (30/9).

“Pangkat, jabatan, harus kita jaga. Tidak ada artinya pangkat ini, semua kita tinggalkan. Kalau pun, toh dia salah, ya dikoreksi, di depan umum lagi,” sebut Rusli.

Kejadian Risma marah-marah terjadi saat jajaran Pemprov Gorontalo dan pemerintah kabupaten/kota sedang melakukan pemadanan data. Dalam rapat tersebut, pendamping PKH yang dimarahi Risma menjelaskan ada warganya yang terdata, tapi saldonya kini tidak pernah lagi terisi. Hal itu diduga membuat Risma naik pitam.

Pada saat yang sama, Rusli sedang mendampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ke Kabupaten Boalemo.

“Pendamping PKH itu menyampaikan kepada Ibu Menteri, ada nama-nama ini saldonya kosong karena informasinya sudah dicoret. Itu yang bikin naik darahnya,” jelas Rusli.

Rusli meminta agar Risma tidak berperilaku marah-marah seperti dalam video. Gubernur berlatar belakang politisi Partai Golkar itu menyatakan tidak terima dengan perilaku Risma memarahi pendamping PKH tersebut.

“Boleh lah emosi, tapi jangan kelakuan seperti itu dong. Itu pegawai saya. Meskipun dia pegawai rendahan tapi manusia juga. Saya alumni STKS, tahun 80-an sudah kenal Menteri Nani Soedarsono, para Dirjen, tapi tidak ada yang sikapnya begitu. Saya tersinggung, saya enggak terima,” tegasnya.

Secara khusus, Rusli meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengevaluasi sikap Risma yang kerap emosional.

“Tolonglah, mumpung Pak Presiden juga bisa lihat di YouTube, di mana-mana, karena sudah ribut. Memperingati stafnya karena seperti itu,” pungkasnya.

Mensos Risma Marah-marah
Sebelumnya, video yang memperlihatkan Mensos Risma naik pitam saat rapat di Gorontalo karena urusan data beredar di media sosial. Risma marah-marah kepada seorang pria peserta rapat.

Dalam video yang beredar, seperti dilihat wartawan, Jumat (1/10/2021), awalnya seorang pria yang berdiri di sisi depan sebelah kanan Risma terlihat sedang berbicara, sambil sesekali melihat handphone yang dia pegang. Risma pun merespons pernyataan pria tersebut.

“Jadi bukan kita coret ya,” kata Risma sambil memegang mik, seperti dalam video.

Tiba-tiba perhatian Risma tertuju ke pria yang berada di sisi depan sebelah kirinya. Risma kemudian berjalan menghampiri pria yang terlihat mengenakan kemeja merah, sambil menunjuk menggunakan benda seperti pulpen.

“Tak tembak kamu ya, kamu tak tembak ya,” ucap Risma kepada pria yang mengenakan kemeja merah.

Saat Risma berjalan, pria berkemeja merah itu berdiri. Hingga kemudian Risma berada di depan pria berkemeja merah, yang juga sedang berdiri.

“Tak tembak kamu,” tegas Risma sambil mendorong pria tersebut menggunakan benda seperti pulpen. (Nina/det.c)