KPAI Kecam Ibu di Sumsel Pukul Anak Gegara Tak Dapat Uang Saat Ngemi

Jam : 06:05 | oleh -299 Dilihat
Foto: Komisioner KPAI, Retno Listyarti
Foto: Komisioner KPAI, Retno Listyarti

Palembang – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengecam keras aksi seorang ibu di Palembang, Sumatera Selatan, yang memukul anaknya karena tidak mendapatkan uang saat mengemis. Selain masalah kekerasan, KPAI juga menyoroti eksploitasi anak.

“KPAI tentu mengecam tindakan orangtua yang di duga mengeksploitasi anaknya secara ekonomi dengan memaksa si anak menjadi pengemis atau pengamen, dan jika tidak mendapatkan uang sesuai target orangtuanya, maka si anak mengalami pemukulan,” ujar komisioner KPAI Retno Listyarti kepada wartawan, Senin (11/10/2021).

Retno mengatakan anak seharusnya dilindungi dan dipenuhi hak-haknya oleh orang tuanya. Hal itu agar anak dapat tumbuh kembang secara optimal.

“Dengan alasan apapun, tidak dibenarkan melakukan eksploitasi terhadap anak, juga tidak dibenarkan melakukan kekerasan pada anak. Kedua hal itu bisa menjadi tindak pidana, baik di UU Perlindungan anak, maupun di UU KDRT,” jelas Retno.

Retno menyebut Dinas Sosial setempat perlu dilibatkan dalam permasalahan ini. “Namun jika masalah dugaan eksploitasi anak dan kekerasan maka itu ranahnya pihak kepolisian,” sambungnya.

Video Viral
Dilihat wartawan, Senin (11/10/2021), tampak seorang anak yang berada di sekitar Simpang Charitas Palembang. Anak itu terlihat dipukul oleh seorang wanita yang belakangan diketahui adalah ibu kandungnya, RO.

Pemukulan itu direkam seseorang dan diunggah hingga viral di media sosial. Peristiwa itu diduga terjadi tepatnya di Jalan Sudirman, Kecamatan Ilir Timur (IT) I, Palembang, Sabtu (9/10) malam.

“Iya kejadian lagi di TKP yang sama (Simpang Charitas),” kata Kanit PPA Polrestabes Palembang, AKP Pipin Sumailan, saat dimintai konfirmasi soal video viral itu.

Baca juga:
Sakit Hati, Gepeng di Sumut Pukuli Pria Pakai Tongkat Besi hingga Tewas
Polisi yang mendapat informasi kemudian melakukan penyelidikan. Terduga pelaku pemukulan telah diamankan.

Pipin mengatakan penganiayaan diduga berawal saat RO menyuruh korban yang merupakan anak kandungnya untuk mengamen atau meminta-minta uang kepada pengguna jalan. Dia menyebut si anak diduga tidak mendapat uang sehingga dipukul. (Wina/det.c)