84 Siswa-Guru Positif Corona, 14 Sekolah di Bandung Kembali Gelar PJJ

Jam : 06:05 | oleh -318 Dilihat
ilustrasi
ilustrasi

Bandung – 84 orang warga sekolah yang terdiri dari 80 orang siswa dan 4 orang guru di 14 sekolah di Kota Bandung dinyatakan positif COVID-19. Akibatnya, Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di sekolah tersebut ditunda dan kembali dilanjutkan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Cucu Saputra mengatakan 14 sekolah di Kota Bandung yang ditugaskan kembali menyelenggarakan PJJ di antaranya 5 SD, 2 SMP, 2 SMA, 4 SMK dan 1 SLB.

80 siswa dan 4 guru yang positif COVID-19 ini hasil tes acak yang dilakukan sebanyak 2.511 sample dan masih menunggu hasil sekitar 864.

“Sesuai dengan ketentuan tindaklanjut surveillance, 14 sekolah tersebut harus kembali melaksanakan PJJ karena jumlah siswa/guru yang terpapar berada pada persentase lebih dari 5 persen,” kata Cucu dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Minggu (24/10/2021).

Meski demikian, Cucu mengungkapkan sekolah tersebut belum dapat diklasifikasikan sebagai kluster penyebaran COVID-19. Saat ini Disdik Kota Bandung masih menunggu hasil entry tes dan exit tes yang dilakukan oleh Dinkes Kota Bandung.

“Sebanyak 14 sekolah tersebut telah diinformasikan untuk melaksanakan PJJ mulai 25 Oktober 2021. Selain itu Dinas Kesehatan Kota Bandung langsung menanganinya dengan pelaksanaan isolasi mandiri, pelacakan kontak erat, karantina mandiri, entry test intervensi PTM, melakukan tes untuk semua anggota rombel, karantina semua anggota rombel, serta pengembalian seluruh Rombel untuk kembali PJJ sampai exit test selesai,” ungkapnya.

Cucu menyebut walaupun angka jumlah siswa atau guru yang terpapar per sekolah terlihat kecil, tetap akan menerapkan PJJ. Sebab metode ini merupakan prioritas Disdik dalam menjaga keselamatan serta kesehatan siswa dan warga sekolah.

Selain itu, tidak bisa dipungkiri bahwa pembelajaran tatap muka saat ini sangat diharapkan oleh hampir semua orang tua, maka perlu dukungan dan kerja sama antara orang tua dan guru. Dengan regulasi 2 jam pembelajaran di sekolah harus di dukung dengan 22 jam prokes dan mobilitas anak di luar sekolah.

“Jangan sampai PPKM level 2 di Kota Bandung menjadi euforia yang berlebihan. Ayo tingkatkan terus kualitas prokes, tunda dulu liburan, rekreasi maupun berkunjung ke tempat-tempat yang ramai, karena hal tersebut berpotensi dalam penyebarang virus Covid-19,” ujarnya.

Pihaknya berharap semua pihak bersinergi menciptakan suasana positif, kondusif dan lakukan kegiatan-kegiatan yang menghibur bersama seluruh anggota keluarga di rumah. (Yanti/det.c)