Buntut Amplop Pemilihan Ketua LPM Depok, Tatang Si Bangor Dipanggil Polisi

Jam : 15:54 | oleh -696 Dilihat
Tatang Jauhari alias Si Bangor (kiri) menjelaskan soal amplop pemilihan ketua LMP.
Tatang Jauhari alias Si Bangor (kiri) menjelaskan soal amplop pemilihan ketua LMP.

Depok, ToeNTAS.com,- Tatang Jauhari alias Si Bangor bikin heboh media sosial setelah meminta ketua RW di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok, mengembalikan amplop yang ia berikan untuk pemilihan ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok. Tatang pun dipanggil polisi hari ini.

“Saya diundang sama Kasat Polres Depok untuk diminta penjelasan,” kata Tatang kepada wartawan di Sawangan, Depok, Kamis (30/11/2022).

Namun Tatang belum mengetahui kapan akan mendatangi Polres Depok. Tatang mengatakan baru dihubungi melalui telepon saja, bukan berupa surat undangan.

“Saya belom tahu cuma by phone doang, enggak ada surat apa-apa,” imbuhnya.

Bicara soal Amplop ke Ketua RW
Tatang kemudian menjelaskan, para RW yang sudah mengembalikan amplop tersebut berupa perwakilan. Dirinya mengaku kecewa kepada RW yang sudah menjanjikan akan memilihnya, nyatanya ia kalah dengan perolehan 2 suara.

“Uang dikembalikan bukan dari tangan beliau, dari perwakilan. Niat baik tidak ada bagaimana itu tokoh masyarakat, bagaimana etikanya. banyak angin surga sangat luar biasa ,” lanjut Tatang.

Tatang Jauhari mengaku dirinya menggunakan uang agar konstituen memilihnya. Sebab, menurutnya, calon yang lain juga menggunakan uang.

“Karena semuanya pakai uang bukan saya doang. Iya saya lakukan,” imbuhnya.

Tatang mengungkapkan, dia menyogok pemilih Rp 1 juta per orang. Melihat kekalahannya, Tatang menduga calon lain memberikan uang yang lebih daripada dia.

“Uang 1 juta ini dikhianati, berarti ada yang lebih dari angkanya itu. Begitu maksudnya,” katanya.

Tatang kemudian memperlihatkan daftar nama-nama ketua RW yang sudah diberinya uang. Beberapa di antaranya sudah mengembalikan uangnya.

“Itu yang saya contreng itu orang-orang saya, yang saya kasih uang kan dia menjanjikan. Kalau dia enggak menjanjikan ngapain saya kasih uang. Dia kamuflasenya indah banget ‘tenang Pak Tatang’,” bebernya.

Ada 22 orang nama ketua RW yang diceklis oleh Tatang yang diakuinya sebagai penerima amplop tersebut. Namun, dari 22 orang tersebut, dia hanya memperoleh 2 suara.

Tatang pun kemudian meminta para ketua RW tersebut mengembalikan uangnya. Sebagian besar sudah mengembalikan amplopnya.

“Keluar udah Rp 22 juta. Yang belum balikin empat orang,” imbuhnya. (d.c/Rudi)