Pengacara Eliezer Beri Balasan Menohok ke Pihak Sambo soal Senjata Steyr

Jam : 09:08 | oleh -210 Dilihat
Foto: Pengacara Bharada Eliezer, Ronny Talapessy
Foto: Pengacara Bharada Eliezer, Ronny Talapessy

Jakarta, ToeNTAS.com,- Pihak Ferdy Sambo mengaku menemukan adanya indikasi kebohongan yang disampaikan oleh Bharada Richard Eliezer berbohong terkait senjata steyr. Pengacara Bharada Richard Eliezer, Ronny Talapessy, membantah hal tersebut.

Pihak Ferdy Sambo sebelumnya mengatakan pada CCTV saat Eliezer tiba dari Magelang, ia tidak menuju akses lift melainkan langsung masuk ke ruang kamar ajudan. Menanggapi hal ini, Ronny mengatakan CCTV yang diserahkan pihak Sambo tidak utuh.

“CCTV yang ada di lantai satu itu tidak utuh, kenapa, karena itu diserahkan ke penyidik lewat flashdisk itu sudah terungkap di persidangan ketika ahli digital forensik ditanyakan,” ujar Ronny saat dihubungi, Rabu (4/1/2023).

Ronny menyebut Eliezer masuk ke kamar ajudan sesuai dengan SOP yang berlaku. Sebab menurutnya barang-barang yang dibawa dari luar kota perlu dibersihkan.

“Jadi terkait yang belok kiri itu tadi sudah dilihat bersama-sama karena SOP-nya ke kiri itu untuk membersihkan barang. Itu kalau liat CCTV yang lainnyaitu kalau ngangkut barang semua pada belok ke kiri,” kata Ronny.

“Karena SOP-nya itu kalau ke kiri setiap mau masuk rumah itu harus dibersihkan pakai disinfektan barang-barang yang baru datang dari luar kota,” tuturnya.

Ronny justru kembali mempertanyakan pihak Sambo yang tidak menyerahkan CCTV secara utuh. Terlebih kata Ronny, CCTV terpasang disetiap sudut rumah Sambo.

“Pertanyaanya kenapa CCTV yang utuh DVR-nya tidak diserahkan, karena yang utuh itu ada CCTV-nya yang menjelaskan Kuat Ma’ruf bersama Eliezer lewat tangga tengah. Kalau seandainya CCTV-nya utuh diserahkan maka tergambarkan semuanya, sayangnya CCTV tersebut itu hanya diserahakan pakai flashdisk. pertanyaannya mana CCTV lantai 2 dan 3, padahal tadi kita sudah liat di rumah tersebut setiap sudut ruangan ada CCTV, sampai lantai 3 pun ada,” tuturnya.

“Pernyataan Eliezer adalah senjata Steyr dinaikin ke atas, kemudian PC menunjuk lemari. Kan tadi sudah liat bersama-sama itu sudah tidak ada. Pengacara FS juga sampaikan bahwa lemari tersebut sudah ditutup,” ujarnya

Pihak Sambo Nilai Eliezer Terindikasi Bohong
Diketahui sebelumnya, Majelis Hakim PN Jakarta Selatan melakukan pengecekan TKP pembunuhan Yosua Hutabarat di rumah dinas Ferdy Sambo. Kuasa Hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis, mengatakan dari hasil tersebut pihaknya menemukan indikasi Bharada Richard Eliezer berbohong.

“Hal menarik yang kami temukan justru, bahwa pengakuan RE terindikasi bohong, dibuktikan dengan CCTV bahwa saat RE tiba dari Magelang arah masuk bukan ke akses lift namun ke arah kiri ruang kamar ajudan/ADC,” ujar Arman saat dihubungi, Rabu (4/1/2023).

Arman mengatakan dalam potongan rekaman video CCTV juga menunjukan Eliezer membawa senjata laras panjang Steyr tanpa ditemani Kuat Ma’ruf. Sementara Kuat menurut Arman justru mengantar Putri Candrawathi.

“Pada footage CCTV juga terbukti bawa senjata laras panjang Steyr dibawa RE tanpa ditemani oleh KM ke kamar ADC, sedangkan KM hanya antar PC ke atas lewat lift dan 3 menit kemudian turun sendiri lewat tangga samping lift Jadi kami rasa, lagi-lagi RE berbohong,” tuturnya.

Tidak hanya itu, berbohongnya Eliezer menurut Arman diperkuat dengan BAP penyitaan senjata Styer. Arman menilai bila senjata Styer sudah disimpan Eliezer ke lemari maka senjata tersebut seharunya disita dari Sambo atau Putri.

“Hal tersebut dikuatkan dengan BAP penyitaan senjata Styer tertanggal 27 September 2022 dimana senjata Steyr tersebut justru disita dari RE bukan dari FS/PC. Kalau benar sudah disimpan di lemari senjata seperti pengakuan RE harusnya senjata tersebut disita dari FS/PC seperti sitaan yang lain,” ujar Arman. (d.c/Erni)