Janji Palsu Mafia Travel Bikin Jemaah Umrah Telantar Kena Tipu

Jam : 09:18 | oleh -181 Dilihat
pemilik travel umrah yang telantarkan jemaah di Saudi ditangkap di DIY
pemilik travel umrah yang telantarkan jemaah di Saudi ditangkap di DIY

Jakarta, ToeNTAS.com,- Penipuan travel umrah PT NSWM menipu ratusan jemaah hingga terlunta-lunta di Arab Saudi. Sebagian korban tertipu mentah-mentah dan gagal berangkat ke Tanah Suci gegara duitnya ditilap travel umrah.

Dua tersangka, Mahfudz Abdulah alias Abi (52) dan istrinya, Halijah Amin alias Bunda (48), diduga telah menipu lebih dari 500 jemaah umrah. Total kerugian para korban diperkirakan mencapai Rp 100 miliar.

Mahfudz yang merupakan seorang residivis menjanjikan sejumlah keuntungan dengan mendaftarkan umrah melalui agen travel miliknya itu. Sebagian besar korban merupakan pedagang.

Janjikan Bonus Cash Back-Wisata ke Dubai
Kasubdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Ratna Quratul Aini mengatakan rata-rata dari korbannya dijanjikan potongan harga Rp 2 juta bagi mereka yang bisa mengajak sembilan jemaah lainnya.

“Cash back Rp 2 juta, mereka yang mampu mengumpulkan sembilan jemaah dan gratis satu jemaah. Dengan iming-iming itu, jemaah merasa lebih tertarik dengan harga yang lebih murah, cash back, dan gratis satu,” kata Ratna kepada wartawan, Rabu (29/3).

Selain itu, para korban dijanjikan paket wisata di Dubai selama 15 hari dengan bayaran yang miring. Hal tersebutlah yang membuat korban tergiur untuk mendaftar umrah di agen perjalanan tersebut.

“Selama ini yang ditawari umrah plus wisata di Dubai jadi tertarik. Rp 30 sampai Rp 38 juta, paket dengan wisata Dubai selama 15 hari,” ujarnya.

Korban Sebagian Besar Pedagang
Ratna mengatakan dari ratusan korban tersebut sebagian besar adalah pedagang. Dengan kisaran harga Rp 30-38 juta, para pedagang tersebut dijanjikan paket umrah dan wisata Dubai.

“Selama ini ke para pedagang yang ditawari paket umrah. Selama ini yang ditawari umrah plus wisata di Dubai jadi tertarik,” kata Ratna.

Selain itu, mereka memanfaatkan relasi keluarga korban. Mereka menjanjikan gratis biaya satu orang umrah jika berhasil menggaet sembilan orang lainnya.

“Mereka rata-rata mengincar keluarga, jadi biasanya iming-iming, apabila bisa mengajak sembilan orang, bisa gratis satu. Rata-rata mengajak bapak, ibu, atau keluarga. Kemudian ikut mendaftar,” ujarnya.

Travel Wisata Tersebar di 300 Cabang Lebih
Satgas Antimafia Umrah Polda Metro Jaya mengungkap penipuan agen travel umrah PT NSWM milik Mahfudz Abdulah alias Abi (52) dan istrinya Halijah Amin alias Bunda (48). PT NSWM memiliki 300 cabang lebih yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Informasi terakhir 316 (cabang) keseluruhan,” kata Kasubdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Ratna Quratul Aini kepada wartawan, Rabu (29/3/2023).

Ratna, yang juga bagian dari tim Satgas Antimafia Umrah Polda Metro, mengatakan, dari 316 cabang, hanya 48 cabang di antaranya yang mengantongi izin Kementerian Agama. Artinya, 268 cabang lainnya ilegal atau tidak mengantongi izin.

“Dari 316, hanya 48 yang berizin,” ujarnya.

Kisah Korban Agen Travel Batal Umrah
Parinem (59), warga asal Bantar Kambing, Semplak, Kota Bogor, menjadi salah satu korban agen travel umrah PT NSWM. Parinem, yang bekerja sebagai tukang bakso, harus menelan pil pahit setelah gagal berangkat karena tertipu mafia umrah perusahaan tersebut.

Parinem awalnya mengetahui PT NSWM dari tetangganya yang sudah dua kali berangkat ke Arab Saudi. Di pun percaya dan mulai membayarkan biaya untuk umrah senilai Rp 25,5 juta secara berangsur kepada perusahaan tersebut.

“Saya tiga kali, pertama DP Rp 5,5 juta. Terus saya ditransfer anak Rp 5 juta. Sudah gitu terakhir saya lunasi Rp 15 juta. Total Rp 25,5 juta,” kata Parinem saat dihubungi, Rabu (29/3/2023).

Parinem mengatakan tabungan tersebut dia kumpulkan selama 5 tahun lamanya dari penghasilannya sebagai penjual bakso. Selain itu, sebagian lainnya diberikan oleh anaknya.

“Saya usaha kecil-kecilan dagang bakso. Kata anak saya ‘mau umrah, Bu?’, iya katanya nanti ditambahin dikit-dikit, eh tahunya begini,” ujarnya.

Dia direncanakan berangkat pada 25 September 2022. Saat itu dia dan rombongan lainnya menginap di salah satu hotel di dekat Bandara Soekarno-Hatta. Salah seorang penanggungjawab menjelaskan bahwa jemaah tersebut tidak akan diberangkatkan secara berkala.

Hari berganti, bukannya diberangkatkan ke Arab Saudi, Parinem dan korban lainnya justru berpindah ke hotel lainnya. Total 15 hari mereka habiskan untuk berpindah-pindah.

“Hotelnya lain lagi, sudah di hotel itu, katanya mau diberangkatin besok, entar-entar tapi nggak jadi terus, pindah lagi hotel. Di sana juga nungguin ada yang diberangkatin ada yang nggak, saya terakhir. Ada beberapa orang yang belum diberangkatkan,” jelasnya.

Karena tak ada kejelasan dan sudah tidak ada biaya untuk membayar biaya hotel, dia dan rombongan lainnya memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya.

“Sudah habis kontraknya di situ hotel, ya sudah saya pulang. Entar kalau saya disuruh bayar di situ apa yang dipakai bayar saya,” imbuhnya. (d.c/Edo)