Disdik DKI Cek Viral Toilet Sekolah Internasional Gender Netral, Ini Hasilnya

Jam : 09:25 | oleh -188 Dilihat
ilustrasi
ilustrasi

Jakarta, ToeNTAS.com,- Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menelusuri kabar sekolah internasional menyediakan toilet untuk kaum gender netral. Disdik memastikan tak ada sekolah internasional di Jakarta yang memiliki toilet netral.

“Semua sudah kasih data. Jadi satuan pendidikan kerja sama, kan SMP itu ada 59, SMA-nya ada 43. Semuanya clear hanya ada 2 jenis toilet atau jamban, yaitu untuk laki-laki dan perempuan,” kata Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo saat dikonfirmasi, Selasa (8/8/2023) malam.

Purwosusilo menyampaikan sekolah internasional di Jakarta tergabung dalam satuan pendidikan kerja sama (SPK). Sejauh ini, masing-masing sekolah bagian dari SPK telah melaporkan sarana dan prasarana yang ada di gedung mereka.

Hasilnya, sekolah tersebut hanya memiliki dua jenis toilet, yaitu toilet wanita dan pria. Selanjutnya, Disdik DKI bakal turun ke lapangan memonitor setiap sekolah.

“Pengawas itu rutin memonitor ke sekolah,” jelasnya.

Purwosusilo mengingatkan agar setiap sekolah menaati ketentuan soal standar sarana dan prasarana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007. Dalam aturan itu, kata dia, jelas bahwa toilet atau jamban untuk pria dan wanita.

“Semua sekolah harus taat pada standar sarpras, berarti toilet hanya untuk laki-laki atau pria saja, yang satunya untuk perempuan atau wanita,” tegasnya

“Bedanya di mana? Bedanya perbandingan jumlah jamban dan jumlah luas/ruang,” sambungnya.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta turun tangan melakukan pengecekan perihal viral sekolah internasional menyediakan toilet untuk kaum gender netral. Kabar mengenai toilet gender netral itu viral di media sosial, meski tak jelas lokasi sekolah yang dimaksud.

Berdasarkan pengecekan sementara, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) DKI Jakarta memastikan tak ada sekolah di bawah instansinya yang memiliki toilet gender netral. Sejauh ini, yang tersedia di setiap sekolah hanyalah toilet untuk perempuan dan laki-laki.

“Berangkat dari TikTok serta video viral, kami sudah lakukan pengecekan di seluruh satuan pendidikan di DKI Jakarta bahwa tidak ditemukan toilet gender netral. Yang ada adalah toilet yang jelas, laki-laki/perempuan,” kata Purwosusilo kepada wartawan, Selasa (8/8/2023).

Sementara itu, pengecekan fasilitas di sekolah internasional yang berlokasi di DKI Jakarta masih berlangsung. Pengecekan dilakukan di sekolah tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA. Sejauh ini, kata dia, pihaknya tak mendapati keberadaan toilet gender netral di sekolah Jakarta.

Dilihat Wartawan, ketentuan soal fasilitas jamban berbeda-beda berdasarkan jenjang pendidikannya. Sebagai contoh, di tingkat SD/MI, 1 unit jamban diperuntukkan bari 60 peserta didik pria (1:60). Sementara untuk 1 unit jamban untuk 50 peserta didik wanita (1:50) dan 1 unit jamban untuk guru. Jadi, setiap sekolah minimum memiliki 3 unit jamban.

Adapun untuk SMP/MTs maupun SMA/MA, 1 unit jamban untuk setiap 40 peserta didik pria (1:40), 1 unit jamban untuk 30 peserta didik wanita (1:30) dan 1 unit jamban untuk guru. Setiap sekolah wajib memiliki minimum 3 unit jamban. (d.c/Egi)