Jakarta, ToeNTAS.com,- Pria bernama Nando (25) tega menghabisi nyawa istrinya sendiri, Mega Suryani Dewi (24), di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Usai membunuh, Nando bahkan masih sempat memandikan jenazah istrinya itu.
Pembunuhan itu terjadi di rumah kontrakan Nando dan Mega di Kampung Cikedokan, Desa Sukada, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (7/9) malam. Jenazah korban sendiri ditemukan pada Minggu (10/9) setelah ibunda Mega mencarinya di kontrakannya.
Kepada polisi, Nando mengaku nekat membunuh istrinya karena sakit hati. Berikut rangkumannya.
Jadi Tersangka dan Ditahan
Kapolsek Cikarang Barat AKP Rusnawati mengatakan tersangka Nando dijerat dengan Pasal 339 KUHP subsider Pasal 338 KUHP dan Pasal 5 juncto Pasal 44 Ayat (3) tentang Penghapusan Kekerasan Rumah Tangga (KDRT).
“Dengan ancaman 20 tahun penjara dan maksimal seumur hidup,” kata Rusnawati di Polsek Cikarang Barat, Senin (11/9).
Pembunuhan itu terjadi pada Kamis (7/9), sekitar pukul 22.00 WIB. Kasus ini baru dilaporkan oleh tersangka yang juga suami korban pada Sabtu (9/9) dini hari.
“Pada 9 September 2023, pukul 01.30 WIB dini hari, tersangka diantar oleh kedua orang tuanya ke Polsek Cikarang Barat, menjelaskan bahwa telah melakukan pembunuhan yang didahului dengan kekerasan dalam rumah tangga, mengakibatkan korban meninggal dunia,” beber Rusnawati.
Polsek Cikarang Barat di-backup Polres Metro Bekasi kemudian melakukan olah TKP. Di lokasi, rumah kontrakan korban di Cikarang Barat, ditemukan jasad korban di atas kasur dan diselimuti handuk.
Motif Sakit Hati
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat Iptu Said Hasan, mengatakan tersangka Nando membunuh korban karena merasa sakit hati.
“Motif sesungguhnya didasari oleh sakit hati. Jadi pelaku sakit hati dan didasari juga oleh faktor ekonomi. Jadi tidak ada pihak ketiga ya. Jadi Pelaku sakit hati karena perkataan dari korban,” kata Hasan kepada wartawan di Polsek Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Senin (11/9).
Tersangka Cuci dan Jemur Baju Korban
Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat Iptu Said Hasan mengatakan tersangka Nando sempat memandikan jenazah istri usai mmebunuhnya. Bahkan, Nando juga mencuci dan menjemur pakaian mendiang istrinya saat itu.
“Betul, pakaian dibersihkan dan seketika pelaku langsung membawa kedua anaknya ke rumah mertuanya atau ibu korbannya,” kata Hasan kepada wartawan di Polsek Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Senin (11/9).
Nando mengaku sempat kebingungan setelah membunuh istrinya itu. Hingga kemudian Nando meninggalkan jenazah korban di dalam kontrakan.
“Setelah itu pelaku kebingungan, setelah itu dia mengunci kamarnya dan meninggalkan mayat di dalamnya lalu pelaku pulang ke rumah orangtua kandungnya,” ujarnya.
Menyerahkan Diri ke Polisi
Dalam kondisi kebingungan, Nando kemudian pergi ke rumah orang tuanya. Ia menceritakan peristiwa pembunuhan itu kepada orang tuanya.
“Di situ dia baru bercerita ke orang tua kandungnya, dan diantar kedua orang tuanya untuk mengakui perbuatannya,” imbuhnya.
Kesaksian Pemilik Kontrakan
Sementara itu, pelaku Nando juga sempat memandikan jenazah istrinya itu hingga bersih dan tak tersisa darah setelah membunuhnya.
Hal tersebut diungkap oleh Dewi selaku pemilik kontrakan tempat tinggal keduanya. Dewi mengatakan pelaku sempat memandikan jenazah korban setelah membunuhnya.
“Nggak ada (bercak darah), sudah dibersihkan semuanya. Korban pun sudah dimandikan bersih, bersih sekali,” kata Dewi saat dihubungi Wartawan, Senin (11/9).
Dewi mengatakan korban ditemukan dalam keadaan tanpa busana, tapi ditutup selimut. Diduga pelaku membaringkan jenazah korban di atas tempat tidur setelah memandikannya.
Korban Pernah Alami KDRT
Mega Suryani Dewi (24) tewas dibunuh suaminya sendiri, Nando (25), di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Sebelum membunuh Mega, Nando sebelumnya pernah dilaporkan melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap korban.
“Beberapa bulan sebelum kejadian ini, Mega sudah sempat cekcok lah, sudah buat pengaduan ke kantor polisi, sudah visum juga, sudah selesai semua, sudah keluar juga hasilnya,” kata kakak Mega, Deden Suryana (27), ditemui di rumahnya di Bekasi, Senin (11/9/2023).
Deden mengaku tidak mengetahui kelanjutan laporan Mega tersebut. Namun, beberapa bulan setelah laporan soal KDRT itu, keduanya kembali tinggal bersama.
“Nah, entah kenapa bisa satu rumah lagi, beberapa bulan lalu sampai sekarang sudah satu rumah lagi. Terakhir itu hari Kamis malam Jumat karena Mega kerja, suami kerja ngojek,” katanya.
Kesaksian Ibu Mega Lihat Jasad Anaknya
Ibunda Mega (24), Linda (52), menceritakan detik-detik dia menemukan anaknya terbujur kaku tak bernyawa di kontrakan. Mega adalah korban pembunuhan sadis yang dilakukan oleh suaminya sendiri, Nando (25).
Mulanya, pada Jumat (8/9/2023), Linda menelepon Mega agar segera menjemput anak-anak yang dititipkan di rumah Linda karena sudah larut malam. Namun Mega tak mengangkat panggilan telepon.
Nando-lah yang akhirnya mengangkat telepon dan mengatakan pada Linda. Nando mengatakan pada Linda bahwa Mega sedang makan.
“Katanya ‘Biasa, Bu, lagi makan’. Terus saya suruh dia jemput, saya tunggu sampai 01.30 WIB pagi. ‘Ya sudahlah kita anterin saja anak-anak, terus nanti langsung belanja’, kata saya,” cerita Linda saat ditemui di kediamannya Perumahan Tridaya Indah Estate 1, Desa Tridayasakti, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin (11/9).
Lalu, sesaat Linda sampai di rumah kontrakan anaknya itu, ia tidak menaruh curiga sama sekali meskipun tak ada jawaban dari dalam rumah saat ia mengetok pintu kontrakan. Ia pun berinisiatif mencari kunci rumah di dalam sepatu.
“Terus pas sampai nggak ada motor suaminya Mega, tapi AC nyala. Berarti orangnya ada di dalam mungkin capek pulang kerja. Terus saya ketok pintu, nggak ada yang nyautin. Saya gedor-gedor pintu, jendela, sampai tetangga sebelahnya kebangun, mungkin keberisikan kan. Pas udah gitu, di atas sepatu Ibu lihat kunci, Ibu ambil kuncinya, Ibu buka pintu,” ujarnya.
Saat masuk ke dalam rumahnya, sontak Linda hanya bisa terdiam melihat anaknya yang sudah terbujur kaku ditutupi selimut. Ia pun menceritakan detail-detail luka yang ada di tubuh anaknya itu.
“Pas ibu masuk ke rumahnya, ibu kaget, ibu bengong, ibu nggak percaya itu siapa. Udah terbujur ditutup selimut, mukanya keliatan sama lehernya kok nganga (terbuka),” tuturnya.
“Terus pas dilihat mata sebelah kanannya kok rusak, ternyata itu darah kering. Ibu mikirnya dia udah meninggal, tapi ibu nggak percaya. Terus ibu lihat kakinya, bener itu anak ibu,” ucapnya. (d.c/Nando)